Dahlan Iskan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengkritik kondisi perpolitikan di Indonesia. Menurutnya, ketika memasuki era desentralisasi saat ini, dengan perekonomian yang sudah menyebar dan tumbuh di berbagai kota, politik Indonesia justru semakin tersentralisasi.
"Ketika semua mengarah desentralisasi, justru politik menuju sentralisasi," katanya saat menjadi pembicara dalam seminar ekonomi kerakyatan di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Sabtu, 25 Februari 2012.
Menurutnya, arah sentralisasi politik sama saja melawan sunatullah, yaitu desentralisasi. "Bayangkan saja. Untuk seseorang maju sebagai wali kota atau bupati, harus seizin DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai. Ini berarti DPP begitu berkuasa," ujarnya.
Meski demikian, dia memprediksi pada akhirnya politik akan ikut menjadi terdesentralisasi, yaitu ketika masyarakat sudah tidak peduli lagi pada politik.
"Politik akan berubah, tapi paling belakangan," tuturnya. Dia juga menegaskan saat ini tidak tertarik berpolitik dan hanya ingin bekerja.
"Ketika semua mengarah desentralisasi, justru politik menuju sentralisasi," katanya saat menjadi pembicara dalam seminar ekonomi kerakyatan di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Sabtu, 25 Februari 2012.
Menurutnya, arah sentralisasi politik sama saja melawan sunatullah, yaitu desentralisasi. "Bayangkan saja. Untuk seseorang maju sebagai wali kota atau bupati, harus seizin DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai. Ini berarti DPP begitu berkuasa," ujarnya.
Meski demikian, dia memprediksi pada akhirnya politik akan ikut menjadi terdesentralisasi, yaitu ketika masyarakat sudah tidak peduli lagi pada politik.
"Politik akan berubah, tapi paling belakangan," tuturnya. Dia juga menegaskan saat ini tidak tertarik berpolitik dan hanya ingin bekerja.
No comments:
Post a Comment