Idola Adalah Pesaing Kita

Melihat perilaku remaja belakangan ini - di kota maupun daerah - tampak nyata bahwa mereka adalah kelompok yang memiliki karakter spesial. Cara mereka dandan, bersikap, komunikasi, bahkan gaya hidup, sebagian besar remaja seperti tak jauh dari tipikal idola yang memenuhi obsesi mereka. Masalahnya, perilaku remaja yang cenderung "mbebekisme" ini aman atau tidak bagi eksistensinya? Bagaimana pula seharusnya remaja menempatkan idola ini dalam kerangka obsesinya?
Secara umum, idola sering dikenal sebagai sosok yang dikagumi, yang dianggap hebat, yang dalam skala tertentu bisa "memperkosa" inspirasi seseorang untuk menjadi sama dengan tokoh yang diidolakan. Seorang remaja misalnya, dia mengidolakan Harry Potter, karena menganggap tokoh Harry Potter sebagai hero pembasmi kejahatan dengan cara magisnya yang unik. Dia terkagum - kagum, dia terpaku dengan sosok Harry Potter, yang pada ujung - ujungnya bisa jadi dia meniru Harry Potter lengkap dengan gaya dan atributnya.
Dalam kasus lain, seorang remaja SMA begitu tergila - gila dengan Krisdayanti, Sammy Kerispatih, Ariel Peterpan, atau Anjie Drive. Kegilaan itu merambah ke segenap darahnya sampai si remaja memosisikan diri untuk mengikuti apapun yang dilakukan bintang - bintang tersebut. Lalu, apa yang terjadi ? Tentu bisa ditebak, remaja tersebut sedang berada di tepi jurang, dia akan jatuh hancur atau dia tersadar menepi dan selamat. Sebab, sebenarnya tokoh - tokoh yang diidolakan tersebut punya dua sisi - positif dan negatif - yang jika ditelan mentah - mentah, maka remaja tadi mungkin bernasib lebih buruk dan menyedihkan.
Menengok dua kasus di atas, ada beberapa hal yang dapat dikupas lebih dalam lagi. Pertama, idola bisa berupa tokoh fiktif dan juga tokoh riil. Idola fiktif cenderung lebih tinggi kredibilitasnya karena dia selalu tampil dengan format yang positif dan "safety". Sehingga idola fiktif ini cenderung tidak meracuni perilaku para penggandrungnya. Dengan kata lain, "mbebek" pada idola fikif jauh lebih aman sifatnya dibanding idola riil.
Dalam idola riil, citra tokoh tidak bisa direkayasa menjadi tokoh serba benar dan serba bersih. Idola riil kadang harus terpuruk pada tindak amoral, mesum, bahkan menjurus kriminal. Di sinilah letak bahayanya, sehingga pengidolaan tokoh riil lebih membutuhkan pemikiran "njlimet" untuk menyikapinya. Sebab, kecerobohan sedikit saja pengidolaan itu, akibatnya bisa fatal dan memalukan bagi eksistensi diri sendiri.
Kedua, idola bisa menembus batas ruang dan waktu tanpa memedulikan siapa dan di mana keberadaannya. Artinya idola bisa muncul pada tokoh masa lalu, tokoh di luar daerah kita, atau tokoh yang kurang terkenal sekalipun. Idola bisa tumbuh pada orang yang dekat dengan kita, seperti ayah, ibu, kakak, pacar, atau guru kita.
Nilai lebih dari idola dekat seperti ini adalah bahwa kita bisa merasakan langsung kehebatan - kehebatan sang idola tanpa media perantara. Misalnya, kita bisa belajar, bisa meminta saran, menimba ilmu dan pengalamannya secara langsung, sehingga kita lebih tegas dan jelas dalam proses penyerapannya.
Mengidolakan orang dekat seperti ini memang lebih bersifat humanistik, sebab kita bisa memahami nilai - nilai manusia secara utuh; tidak terpenggal-penggal seperti dalam berita media atau dalam cerita yang tidak jelas sumber kebenarannya.

KADAR SAING
Menempatkan idola dalam obsesi kita harus benar - benar akurat dan tidak terpicu oleh emosi semata. Sering terlihat seorang remaja mengidolakan musisi rock secara tak wajar. Sampai - sampai, dia menjiplak tuntas gaya hidup dan perilaku musisi tersebut, tanpa peduli yang dijiplak itu benar atau tidak, rasional atau tidak. Misalnya, dia meniru gaya rambut, gaya tato, aksesori, bahkan mungkin aksi nge-drug dan cabulnya juga ikut di jiplak. Ini jelas pengidolaan yang sangat berbahaya karena akhirnya menjerumuskan kita dalam dunia tanpa moral dan tanpa norma agama.
Ada lagi pengidolaan yang kelihatan bagus tapi tidak edukatif. Disebut bagus karena mengidolakannya tidak meniru hal - hal negatif, tetapi cara memujinya secara berlebihan dan di luar batas. Hal ini bisa menimbulkan sikap fanatik, "ngeyel", dan irasional. Atau bisa juga sebaliknya, pemujaan yang berlebihan tersebut justru menempatkan kita pada perasaan minder, perasaan kalah, dan merasa tak berarti apa - apa di depan sosok idola. Pengidolaan yang demikian ini menjadikan individu tidak kreatif, semakin bodoh, dan terpenjara dalam bayang - bayang kebesaran tokoh idola.
Sikap lebih akurat adalah kalau kita menjadikan idola itu sebagai pesaing kita. Walau kedengaran narsis, lebih baik kita jaga rasa percaya diri. Idola tetap idola, kelebihan dan kepiawaiannya tetap kita jadikan acuan, bahkan boleh kita lampaui. Tetapi kita harus yakin, idola belum tentu serba hebat dibanding kita. Seorang Taufik Hidayat adalah jago bulutangkis, namun dia belum tentu lebih pintar daripada kita di bidang olah vokal, nge-band, atau dibanding nilai - nilai pelajaran kita di sekolah.
Dengan cara pandang demikian, kita mengidolakan tetapi tetap terkontrol, tidak ngawur, tidak minder, malah bisa jadi kita lebih terpuji dibanding idola kita. Yang terpenting, jangan dudukkan idola sebagai dewa, tetapi jadikan dia sebagai pesaing kita, yang sewaktu - waktu bisa menang dan bisa kalah melawan kompetensi kita. Semakin tinggi kadar saing, semakin hati - hati pula kita memilih idola.

ORISINALITAS
Walau sebagai idola, bukan berarti semua kelebihannya kita tiru dan diterapkan sepenuhnya. Alangkah lebih bagus jika kita tetap mempertahankan karakter - karakter kita yang spesial, karena itulah yang jadi ciri pembeda antara kita dengan idola. Kita tentu tidak ingin disebut "ekor" dari seorang idola gara - gara kita menjiplak kehebatannya secara utuh. Kita harus malu disebut plagiat sejati.
Banyak memang orang terkenal punya idola. Tetapi mereka tetep menjaga orisinalitas diri demi kredibilitas. Banyak penyanyi kita yang memfavoritkan Celine Dion atau Whitney Houston, tetapi penyanyi kita tetap memegang nilai asli yang menjadikan penyanyi Indonesia tidak dicap pengekor Celine Dion atau Whitrey Houston.

NILAI PLUS
Hal tak kalah penting dalam menempatkan idola adalah mengapresiasi nilai lebih atau nilai plus dalam diri idola tersebut. Kita boleh memiliki idola lebih dari satu orang, tinggal kita sesuaikan berapa nilai plus yang kita butuhkan. Misal, Agnes Monica menjadi idola karena keistimewaannya mengolah vokal untuk ukuran penyanyi muda usia. Di sisi lain, kita membutuhkan rasa naturalis seperti yang ditampilkan penyanyi Opie Andaresta misalnya, maka sah - sah saja kalau kita mengidolakan dua penyanyi sekaligus, karena kebetulan kita membutuhkan nilai plus yang berbeda sifatnya.
Unsur nilai plus ini hendaknya bisa dijadikan cambuk agar kita dapat meniru, bahkan melebihi dari yang dimiliki oleh idola kita. Mari berpikir positif saja. Jangan menyerah sebelum mencoba. Manusia dihargai dari nilai plusnya, maka ayo kita cari contoh - contoh nilai plus dalam idola kita, lalu kita pelajari, kita tekuni. Siapa tahu, esok kemudian hari kita justru menjadi idola dengan gaya dan warna tersendiri.

Menyelamatkan Jawa, Sekarang Juga!


DI Jawalah segala beban tersangga demikian berat, hingga membuat pulau ini tampak sempoyongan. Jawalah pusat peradaban utama di Nusantara, namun di situ juga kebiadaban dalam wujudnya yang paling paripurna terpentaskan dan telah menyejarah. Perlukah dengan segera Jawa diselamatkan?

Dalam sebuah kunjungannya di kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), beberapa waktu lalu, Rektor Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang Budi Widianarko mengemukakan komitmen lembaganya untuk lebih memerhatikan Jawa.

“Pulau Jawa berperan sangat penting bagi Indonesia tetapi memiliki masalah yang sangat serius, sehingga perlu ditelaah dari berbagai aspek,” katanya.

Karena itulah, di universitasnya lantas didirikan The Java Institute. Harapannya, institut itu menjadi pusat penelitian yang mengaji Pulau Jawa sebagai sebuah entitas keruangan, sumber daya, ekologi, sosial, ekonomi, dan budaya.

Sebegitu mendesakkah untuk menyelamatkan Jawa? Sebegitu seriuskan “penyakit” yang diidap oleh pulau yang subur kang sarwa tinandur namun tata titi tentrem kerta raharja tak kunjung juga jadi nyata?

Sarat Pradoks Jawa

Jawa sungguh-sungguh sarat paradoks. Kecil tetapi kuasa. Subur namun selalu kekurangan. Tempatnya bak surga, namun setiap saat bencana siap datang melanda. Menyusahkan, toh tetap saja dicintai, didiami, bahkan dirindukan tatkala beberapa saat saja ditinggalkan pergi.

Jawa adalah pulau urutan ke kelima terbesar di Nusantara, setelah (sebagian besar) Kalimantan , Sumatera, (sebagian) Irian, dan Sulawesi . Meski luas Pulau Jawa hanya 6,95 persen luas areal Indonesia, di tanah inilah lebih dari 130 juta jiwa bermukim atau 60 persen penduduk Indonesia.

Ketika Soeharto menjadi presiden, transmigrasi dilakukan secara masif. Beribu-ribu orang dimigrasikan dari Jawa ke Sumatera, Kalimantan , Papua, dan Sulawesi . Berbagai iming-iming dan jargon persuasif tak henti-henti didengungkan. Alhasil, jutaan orang hijrah dan menemukan penghidupan baru di pulau-pulau yang terhitung masih rendah tingkat kepadatannya.

Bersamaan dengan itu, program keluarga berencana (KB) juga digalakkan. Jargon “dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja” kuat melekat di benak siapa pun kala itu.

Kedua program itu jelas sekali punya pertalian dengan penduduk Jawa yang telah disadari begitu padatnya. Dengan transmigrasi, kepadatan penduduk Jawa berkurang; dengan KB pertambahan penduduk (terutama Jawa) juga bisa ditekan.

Namun seiring dengan pergantian rezim, kedua program tersebut berkesan terbengkalai —paling tidak pamornya tampak meredup selama lebih dari satu dekade terakhir. Padahal, lepas dari perdebatan yang segera akan menyertai kedua hal tersebut, dari sisi kependudukan, itulah dua hal yang paling realistis dalam menyelamatkan Jawa.

Persoalan manusia yang menghuninya, juga yang telah meninggalkannya namun masih tetap kuat memiliki pertalian batin dengannya, memang segera mengemuka. Mengapa? Karena penanganan berbagai aspek sesungguhnya tidak lain dalam rangka untuk menyelamatkan manusia Jawa, termasuk yang sudah ngejawa dan yang tetap memegang kejawaannya.

Persoalan manusia, atau dalam pengertian sempit penduduk, senantiasa berimpit dengan masalah pangan, sandang, dan papan sebagai kebutuhan paling pokoknya. Pada Jawalah, lagi-lagi, hal-hal yang paradoksal itu kian tampak di situ.

Di Jawalah ketersediaan akan pangan mesti diberikan dalam porsi yang jauh lebih besar, meski wilayah ini pula yang sampai kini masih menjadi pemasok utama. Di Jawa juga pemenuhan akan tempat tinggal mesti dilakukan secara berlipat ganda, meski dengan begitu areal pemasok pangan (juga sandang) bakal kian menciut.

Itu belum lagi jika persoalannya dilebarkan pada masalah ekosistem. Di antara persoalan ekosistem, yang memiliki pertalian panjang secara historis dan juga kultural adalah hutan.

Menyelamatkan Hutan

Hutan adalah cermin peradaban. Hutan adalah tonggak kultural. Kisah tentang berdirinya sebuah negara, dalam semua cerita Jawa adalah narasi tentang babad alas. Ada Babad Wanamarta, Babad Tarik (Majapahit), Babad Glagahwangi (Demak), ada pula Babad Alas Mentaok (Mataram).

Pesona terhadap Jawa, bagi kolonial Belanda, di samping rempah-rempah —sesuatu yang selalu disebut dalam pelajaran sejarah di sekolah— adalah hasil hutan. Berabad-abad sebelumnya, tak ada masalah dengan ekosistem di Jawa. Selain jumlah penduduknya relatif rendah dibandingkan dengan sekarang, kawasan hutan serta pegunungan tidak banyak yang beralih fungsi.

Namun kawasan hutan Jawa beralih fungsi semenjak kongsi dagang Belanda melakukan eksploitasi alam di Jawa dengan mendirikan perkebunan-perkebunan di daerah kawasan hutan. Malahan, disusul dengan pendirian perusahaan milik kolonial yang melakukan eksploitasi hutan alam di Jawa.

Lambat laun, kebijakan terhadap hutan di Jawa sebagai penyangga ekosistem pulau yang sangat rentan dengan perubahannya ini kian kikis. Makin pudarlah anggapan bahwa ekosistem di Jawa harus tetap dijaga agar tidak terjadi perubahan kondisi alam yang drastis. Hutan yang semestinya menjadi penjaga utama ekosistem telah diporakporandakan fungsinya akibat nafsu untuk mengeksploitasi. Menghidupi segelintir orang, namun mematikan dalam jumlah tak berbilang. Mengenyangkan “masa kini” namun siap membunuh “masa depan”.

Hutan memang pambukaning warana atas “penyakit akut” yang diidap Jawa yang paling kasat mata. Sebagai tirai pembuka, pastilah ia bisa memampangkan, betapa komplikasi penyakit lain itu telah menggerogoti setiap organ yang ada di tubuhnya, dan celakanya sakit itu lebih-lebih telah merambah pada jiwa.

Maka, kini Jawa benar-benar membutuhkan jiwa-jiwa yang sehat para penghuninya. Jawa sudah menunjukkan kemampuannya untuk selalu momor-momot, namun sepanjang sejarah peradaban (dan kebiadabannya?) terbukti tidak teteg terhadap segala bujuk rayu dan tipu muslihat.

Jadi, ketika masalah yang membelit Jawa telah demikian karut-marut, telah bersimpang selimpat, lagi-lagi, dari mana upaya untuk menyelamatkannya bisa dimulai? “Dari pendidikan!” kata Supriadi Rustad, guru besar fisika yang pernah mengkidmati Gunung Merapi sambil menambahkan, “Sekarang juga.”

Tips Merawat Baterai Laptop

Laptop 
kerap menjadi piranti pilihan banyak orang dalam kegiatan sehari-hari terutama bagi mereka yang lebih sering bekerja secara mobile. Baterai laptop merupakan salah satu komponen penting yang harus diperhatikan penggunaannya. Banyak pengguna laptop mengaku baterainya drop dan tidak tahan lama padahal umur laptopnya baru seumur jagung. Bagaimana memperlakukan baterai agar lebih awet dan bisa dipakai lebih lama? Simak beberapa tips berikut ini.

Atur power baterai
Di Windows ada fitur yang namanya power options. Melalui fitur ini Anda bisa mengatur konsumsi daya laptop. Caranya sangat mudah. Klik tombol Start, lalu buka Control Panel dan kemudian double klik icon Power Options. Akan muncul sebuah kotak dialog dengan nama Power Option Properties. Lalu pilih tab Power Schemes. Pada menu drop down akan terdapat enam pilihan yaitu Home/Office Desk, Portable/Laptop, Presentation, Always On, Minimal Power Management dan Max Battery.

Coba klik salah satu dari enam pilihan tersebut. Setting-an turn of monitor, hard disk, System standby ataupun System hibernates akan berbeda-beda waktunya, tergantung dari opsi yang Anda pilih.

Jika ingin baterai lebih awet, Anda disarankan memilih 'Max Battery'. Pilihan ini akan menghemat penggunaan daya baterai karena hanya membutuhkan kecepatan prosesor minimal semisal untuk membaca dokumen atau mengecek e-mail. Max Battery akan mempengaruhi kecepatan laptop dalam arti performa laptop akan menurun.

Jangan biarkan ada perangkat tertancap di laptop jika tidak dipakai
Seringkali pengguna laptop membiarkan ada perangkat tertancap di laptop -- entah itu kabel kamera digital, USB memory stick, PC Card -- padahal perangkat tersebut sudah tidak digunakan lagi. Pastikan alat tersebut dicabut dari laptop jika sedang tidak digunakan karena akan menguras power baterai.  
 
Perhatikan penggunaan dan pengecasan baterai
Jangan tanggung-tanggung mengecas baterai. Caslah hingga penuh 100 persen. Jika baterai sudah hampir habis, caslah baterai kembali hingga penuh namun jangan sampai menunggu baterai benar-benar kosong. Ini akan membuat kapasitas baterai bekerja dengan baik.

Yang perlu diperhatikan lagi, lepaskan baterai dari laptop jika Anda tidak menggunakan laptop dalam waktu yang lama. Akan lebih baik jika laptop ditancapkan langsung ke adaptor jika memang Anda akan bekerja dalam waktu yang cukup lama.

Kurangi brightness
Webuser dot co dot uk melansir bahwa LCD akan memakan daya baterai. Oleh karena itu Anda disarankan untuk mengurangi brightness laptop seminimal mungkin namun tetap nyaman dipandang mata.

Gunakan screen savers 'Blank'
Screen saver ternyata bisa menguras baterai. Karena itu gunakan screen saver 'Blank'. Caranya, klik kanan pada Desktop lalu pilih Properties. Akan muncul kotak dialog Display Properties, lalu pilih tab Screen Saver. Pada menu drop down terdapat banyak pilihan Screen saver, diantaranya 3D FlowerBox, 3D Flying Objects, 3D Text, Blank, Marquee dan sebagainya. Anda disarankan untuk memilih 'Blank' dan atur waktu menunggunya (Wait time) hingga 2 menit lalu klik OK. Langkah ini akan membuat baterai lebih hemat.

Kurangi resolusi
Cara lain untuk membuat baterai lebih awet adalah dengan mengurangi resolusi layar dan jumlah warna yang digunakan di laptop. Untuk menguranginya, Anda bisa klik kanan pada Windows Desktop lalu pilih Properties. Pada kotak dialog Display Properties pilih tab Settings. Lalu atur resolusinya dengan cara menarik slider-nya ke kiri untuk mengurangi resolusi. Kemudian pada menu drop down pilih kualitas warna (color quality) yang lebih rendah, lalu klik OK.

Matikan Wi-Fi
Wi-Fi yang aktif tentu saja ikut memakan konsumsi baterai. Jika tidak berniat memanfaatkan akses nirkabel atau ber-Internet, pastikan Wi-Fi dalam keadaan mati sehingga baterai lebih awet 

forumkami.com




Mengembangkan Kecerdasan Moral Anak

nilah salah satu tanggung jawab kita sebagai orang tua. Kalau tidak, si kecil akan sembarangan menyerap sistem nilai dari lingkungannya.
Bapak-Ibu mungkin pernah mendengar istilah kecerdasan moral. Bila dikaitkan dengan teori multiple intelligent -nya Gardner, sebenarnya kecerdasan moral sudah termasuk. Misal, dalam hal kemampuan interpersonal. Bukankah untuk bisa menjalin hubungan secara efektif, maka seseorang harus memiliki, antara lain tata krama pergaulan?
Dengan demikian, kecerdasan moral, bukan cuma perlu tapi malah wajib dikembangkan. Terlebih lagi, tingkah laku yang manis dan sopan atau sesuai aturan norma yang berlaku, tak akan muncul dengan sendirinya dari dalam diri anak, melainkan harus diajarkan. "Tak ada nilai yang terbentuk secara interen atau ada pada diri seseorang," ujar dra. Rostiana , Pembantu Dekan III Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta.


SEJAK KENAL LINGKUNGAN
Menurut Rostiana, setiap manusia dilahirkan dalam kondisi buruk sehingga harus disosialisasikan. Selain itu, manusia juga membutuhkan orang lain, tak bisa hidup sendiri. "Nah, dalam upaya memperoleh bantuan dari orang lain itulah, maka ada tata caranya, ada aturan-aturan agar setiap orang bisa mencapai tujuannya. Aturan ini secara budaya akhirnya dikenal sebagai norma," terangnya. Norma tersebut akan sampai kepada individu melalui 3 hal, yaitu sosialisasi, internalisasi, dan identifikasi. "Ketiga hal tersebut dimulai sejak dini, sejak anak mulai berinteraksi dengan lingkungan."
Bukankah sosialisasi terjadi saat anak mulai mengenal lingkungan di luar dirinya? Entah lingkungan di dalam maupun di luar rumah, "Tapi terutama lingkungan di dalam rumah, karena itulah dasarnya. Saat itulah basic trust terbentuk. Dari bayi sampai usia setahun, ia mulai belajar dirinya berharga atau tidak. Di sini ia mulai mengembangkan bagaimana caranya agar ia eksis di lingkungannya." Tentunya, untuk bisa eksis akan banyak tuntutan yang harus ia terima. Di antaranya, aturan, baik yang tertulis maupun tidak. Namun bagi anak, tak masalah apakah aturan itu tertulis atau tidak. Yang penting, apa yang sampai kepadanya. "Nah, proses sampai kepada dirinya itu dinamakan internasilisasi."
Selanjutnya, ia akan menyerap melalui proses imitasi dari orang-orang terdekatnya, yaitu figur-figur yang bermakna buatnya; entah ibunya, ayahnya, kakaknya, atau malah pengasuhnya. "Dari proses imitasi inilah muncul identifikasi; ia mencoba meniru apa yang dilakukan orang dewasa yang ia pilih dan mempunyai makna buatnya. Biasanya figur tersebut adalah orang tua atau kakak." Itulah mengapa, sejak anak mulai mengenal lingkungan, pembentukan norma atau moral menjadi sangat penting. Namun kendalanya, terang Rostiana, "cara berpikir anak masih sangat simpel karena ia masih dalam tahap berpikir praoperasional, yang segala-galanya harus konkret."
Ia pun belum bisa berpikir secara rasional sehingga imajinasi dan sesuatu yang nyata bercampur-aduk jadi satu. Makanya, ia masih sering berkhayal tapi merasa nyata. "Di sini tahap paling kritis bagi anak." Kecuali itu, pada masa prasekolah, "secara fisik, pembentukan otak mulai mantap tapi ia belum bisa menggunakan potensinya itu, masih dalam proses belajar, sehingga hanya secara fisik saja ia siap." Ibarat orang berjalan, ia masih timpang. Dengan demikian, ia masih sangat sensitif. Kalau ia tak bisa mencerna lingkungannya, ia akan jadi anak temper tantrum ; gampang mengamuk atau marah bila keinginannya tak dituruti. Tapi bila keinginannya dipenuhi, jadilah perilakunya itu sebagai perilaku yang benar, yang menjadi sistem nilainya.

KONSEP BOLEH TAK BOLEH
Nah, agar ia tahu aturan, kecerdasan moralnya harus dikembangkan. Tentu secara bertahap. Anjur Rostiana, mulailah dari konsep boleh-tak boleh, bukan dari konsep salah-benar karena anak belum mengerti apa itu salah dan benar. "Tapi kalau sesuatu boleh dan tak boleh dilakukan, akan lebih mudah diterima oleh konsep berpikirnya." Selanjutnya, bila ia dimarahi karena melakukan hal yang tak boleh, barulah ia tahu bahwa itu salah. Tapi jangan lupa, lo, aturannya harus jelas. Misal, "Kakak enggak boleh meludah sembarangan." Kalau ia tanya, "Kenapa, Ma?", jelaskan alasannya. "Dari sini orang tua bisa masuk pada konsep sopan dan tak sopan."
Dalam kultur Timur, konsep sopan dan tak sopan merupakan norma pertama, baru kemudian konsep benar dan salah. Namun begitu, "jangan langsung katakan bahwa ia tak sopan karena ia tak bisa langsung menangkap apa itu sopan." Jadi, penjelasannya harus secara konkret dulu. Misalnya, "Itu enggak boleh karena ludah mengandung kotoran." Kendati secara kultur bukan karena kotorannya yang penting, melainkan sopan dan tak sopan. Baru kemudian dilanjutkan, "Itu juga enggak sopan kalau Kakak meludah sembarangan."
Dengan demikian, ia akhirnya akan mengkaitkan yang baik dan sopan itu kalau enggak meludah sembarangan. "Nah, hal ini konkret buat anak." Contoh lain, "Kakak enggak boleh lewat begitu saja di depan orang tua. Itu enggak baik. Yang baik itu kalau lewat di depan orang tua, jalannya dengan menunduk. Itu yang sopan." Ia akan mengkaitkan bahwa yang baik dan sopan itu kalau lewat di depan orang tua dengan menunduk.
Jadi, Bu-Pak, jangan cuma asal melarang tapi juga menjelaskan kenapa enggak boleh dan kenapa boleh, agar anak tak bingung. Disamping, ia menyerap konsep boleh dan tak boleh untuk dikembangkan pada konsep benar dan salah. "Nah, kita, kan, hendak membenahi sistem nilai yang salah, jadi ia perlu memperoleh kejelasan supaya tahu persis kenapa boleh dan kenapa tak boleh sehingga ia lebih menyerap," tutur Rostiana.
Contoh lain lagi, saat bertamu. Terangkan dengan jelas, "Kakak tak boleh berlarian ke sana ke mari. Itu enggak baik dan enggak sopan dilakukan di rumah orang." Terangkan pula apa yang boleh, misalnya, "Yang boleh dilakukan kalau ke rumah orang adalah duduk. Jika dikasih minum, bilang terima kasih. Kalau Kakak mau minum, bilang permisi dulu. Itu namanya sopan."
Dengan demikian, konsep sopan santun dan boleh-tak boleh ini akan mudah terserap olehnya. Tentu memberi tahunya sebelum berangkat bertamu, menjelang situasi yang akan ia jumpai. "Jangan terlalu awal memberi tahunya, misal, beberapa minggu sebelumnya. Ia akan cepat lupa. Tapi kalau sesaat sebelum pergi, ia akan mudah mengingatnya." Yang jelas, konsep norma harus terus-menerus diberikan kepada anak, sehingga semakin hari semakin banyak konsep norma yang tertanam dalam dirinya.

KONSEP BENAR SALAH
Selanjutnya, bila ia melanggar hal yang tak boleh, harus ada konsekuensinya berupa punishment . Sebaliknya, bila ia patuh, berilah reward . Nah, dari sini ia akan belajar tentang konsep benar-salah. Bukankah dengan mendapat konsekuensi, ia jadi tahu bahwa sesuatu itu salah atau benar?
Kalau ia mendapat pujian karena tingkah lakunya, berarti apa yang dilakukannya itu benar. Tapi kalau tingkah lakunya itu mendapatkan punish, berarti ia salah. Tentu perihal salah-tidaknya perilaku si anak harus diberi tahu orang tua. Misalnya, selama bertamu ia duduk dengan manis dan sopan, ia pun permisi dulu saat hendak main. Nah, sepulang bertamu, kita harus menjelaskan, "Tadi perilaku Kakak itu benar. Mama bangga karenanya. Nanti kalau bertamu lagi ke rumah orang lain harus seperti itu, ya."
Dengan demikian, ia mendapat masukan langsung, apa itu yang benar dan salah. Kita pun bisa mengkaitkan konsep benar-salah dengan konsep kejujuran, keadilan, persaudaraan, dan menghormati orang lain. "Tinggal orang tua mau menanamkan konsep mana yang utama untuk anaknya," ujar Rostiana. Jadi, bila Ibu-Bapak ingin si kecil punya prinsip yang kuat, menghargai kejujuran, keadilan, dan menghargai orang lain, maka itulah yang harus terus-menerus secara konsisten ditanamkan kepadanya.

NILAI NETRAL
Penanaman nilai-nilai moral, tutur Rostiana, akan lebih mudah terserap oleh anak bila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. "Sampai nanti ia berusia 10 tahun, apa yang kita sampaikan akan membentuk sistem nilai tersendiri. Selanjutnya, sistem nilai ini akan membentuk dalam dirinya hingga ia besar nanti."
Dengan demikian, bila orang tua tak mengajarkan nilai-nilai, anak akan menyerap sembarangan sistem nilai yang ia dapat dari lingkungannya, sehingga sistem nilai yang terbentuk dalam dirinya juga enggak kuat. Padahal, ada sistem nilai yang sangat sentral dalam diri seseorang dan sangat mempengaruhi tingkah lakunya. Di antaranya, kejujuran.
"Jika nilai itu terus-menerus ditanamkan, akan membentuk sistem nilai yang sentral. Walau ada uang menggeletak di mana pun, kalau ia mau menggunakannya maka ia akan minta izin dulu. Sekalipun uang itu tergeletak di lantai, misalnya." Tapi jangan langsung mengkaitkan nilai kejujuran dengan konsep agama, ya, Bu-Pak. Misal, mencuri itu berdosa. "Ia belum bisa menangkap karena ia tak mengerti apa itu dosa. Lebih baik dikaitkan dengan untung-ruginya bagi orang lain."
Misal, "Coba kalau Kakak punya uang Rp. 500 yang ingin sekali Kakak pakai untuk beli susu kedelai, tapi tiba-tiba uang itu dicuri orang. Nah, bagaimana perasaan Kakak ? Wah, berat juga, ya, Bu-Pak, tugas kita dalam mengembangkan kecerdasan moral anak.  

BELAJAR DARI TV
Anak biasanya suka sekali nonton TV. Kita bisa memanfaatkan media ini untuk menerangkan pesan moral yang tertangkap dari tayangan yang ditonton anak. Itulah mengapa, para ahli selalu menganjurkan orang tua agar mendampingi anak selagi menonton TV. "Jadi, bukan hanya sekadar duduk menonton, tapi juga membahas apa yang ingin disampaikan dari tayangan tersebut," ujar Rostiana. Kala menonton berita kekerasan, misalnya, "orang tua bisa mengatakan bahwa perbuatan itu sadis dan terangkan apa itu perilaku sadis yang dikaitkan dengan sistem moralnya." Misal, "Sadis itu perilaku yang salah karena merugikan orang lain." Bila dari sosialnya sudah ketangkap oleh anak, selanjutnya kaitkan dengan nilai agamanya. Misal, "Oleh karena itu agama melarang perbuatan sadis." Dengan demikian, ia tahu bahwa agama mempunyai posisi yang lebih tinggi. Sarana lain yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan kecerdasan moral anak ialah bacaan, film, maupun situasi yang dijumpai kala jalan-jalan.

WASPADAI PENGARUH BURUK LINGKUNGAN HETEROGEN
 Menurut Rostiana , akan lebih mudah bila kita tinggal di lingkungan homogen ketimbang heterogen. Soalnya, di lingkungan homogen semisal kompleks perumahan, karakteristik orangnya juga cenderung homogen, sehingga akan lebih mudah bagi kontrol moral anak. "Sesama orang tua di lingkungan tersebut akan saling mengingatkan bila ada anak yang menunjukkan perilaku tak sopan atau salah."
Dengan demikian, ajaran yang diterima anak dari lingkungannya akan sama dengan ajaran yang diterima dari rumah. Tak demikian halnya di lingkungan heterogen, apa yang diajarkan lingkungan akan berbeda dengan yang diterima anak dari rumah. "Orang tua juga akan sulit mendeteksi dari mana perilaku tersebut diperoleh anak." Nah, agar si kecil terhindar dari pengaruh buruk lingkungan heterogen, Ibu-Bapak harus lebih sering berkomunikasi dengannya. "Kita, kan, enggak bisa mengontrol lingkungan. Jadi, anak kitalah yang kita kontrol. Caranya, ya, dengan komunikasi."
Jika ia sampai terpengaruh, misal, omong kasar/jorok atau duduk di atas meja, berarti kita harus kembali menjelaskan kepadanya, "bahwa tak semua hal yang ada di lingkungan itu baik." Terangkan dengan bahasa sederhana, misal, "Orang-orang itu enggak sama dengan Papa-Mama. Apa yang mereka lakukan itu sebenarnya enggak baik, tapi mereka enggak kasih tahu karena mereka sendiri enggak tahu bahwa itu sebenarnya salah."

KEJUJURAN DARI RUMAH
 Bila ingin si kecil jujur, mulailah dari rumah. Ibu-Bapak harus mengusahakan untuk berperilaku yang bisa ditangkap anak sebagai suatu kejujuran. Misal, Ibu atau Bapak capek pulang kerja dan tak mau menerima telepon. Jangan minta anak untuk berbohong dengan mengatakan Ibu/Bapak sedang pergi atau belum pulang, tapi katakan, "Hari ini Ibu capek sekali dan ingin istirahat. Nanti kalau ada telepon, bilang Ibu lagi istirahat, ya."
Alasan tersebut jelas dan tak mengada-ada karena Ibu/Bapak memang capek dan butuh istirahat. "Tapi harus benar-benar istirahat, lo, bukan malah pergi berjalan-jalan, misalnya," ujar Rostiana . Bila demikian, berarti sudah berbohong. Itulah mengapa, penting bagi orang tua untuk menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan kepada anak.

AJARKAN NILAI YANG SAMA PADA PENGASUH
 Supaya yang kita ajarkan kepada anak tak meleset terlalu jauh, saran Rostiana , sebaiknya kita juga mengajarkan nilai-nilai yang sama kepada pembantu atau pengasuh anak. Terlebih pada ibu-ibu bekerja yang sebagian besar waktu anaknya dihabiskan bersama si pengasuh, sehingga nilai-nilai moral si pengasuh pun akan terserap oleh anak. "Itulah pentingnya kita mencari pembantu ataupun pengasuh anak yang mempunyai konsep nilai sepaham dengan kita. Paling tidak, kita ajarkan agar sama."
Nova

KOES PLUS, Legenda Yang Tak Pernah Terlupakan



Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia. Sampai sekarang, grup musik ini kadang masih tampil di pentas musik membawakan lagu-lagu lama mereka, walaupun hanya tinggal dua anggotanya (Yon dan Murry) yang aktif.

Lagu-lagu mereka banyak dibawakan oleh pemusik lain dengan aransemen baru. Sebagai contoh, Lex's Trio membuat album yang khusus menyanyikan ulang lagu-lagu Koes Plus, Cintamu T'lah Berlalu yang dinyanyikan ulang oleh Chrisye, serta Manis dan Sayang yang dibawakan oleh Kahitna.

Koes Bersaudara

1. John Koeswoyo
2. Tonny Koeswoyo
3. Yon Koeswoyo
4. Yok Koeswoyo
5. Nomo Koeswoyo

Koes Bersaudara

1. Tonny Koeswoyo
2. Yon Koeswoyo
3. Yok Koeswoyo
4. Nomo Koeswoyo

'setelah keluar dari penjara'

Koes Plus

1. Tonny Koeswoyo
2. Yon Koeswoyo
3. Yok Koeswoyo
4. Murry

Perjalanan karir

Kelompok ini dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok “Koes Bersaudara”. Koes Bersaudara menjadi pelopor musik pop dan rock 'n roll, bahkan pernah dipenjara karena musiknya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis. Di saat itu sedang garang-garangnya gerakan anti kapitalis di Indonesia.

Era Orde Lama

Pada Kamis 1 Juli 1965, sepasukan tentara dari Komando Operasi Tertinggi (KOTI) menangkap kakak beradik Tony, Yon, dan Yok Koeswoyo dan mengurung mereka di LP Glodok, kemudian Nomo Koeswoyo atas kesadaran sendiri, datang menyusul. Adik Alm Tony Koeswoyo itu rupanya memilih "mangan ora mangan kumpul" ketimbang berpisah dari saudara-saudara tercinta. Adapun kesalahan mereka adalah karena selalu memainkan lagu - lagu The Beatles yang dianggap meracuni jiwa generasi muda saat itu. Sebuah tuduhan tanpa dasar hukum dan cenderung mengada ada, mereka dianggap memainkan musik "ngak ngek ngok" istilah Pemerintahan berkuasa saat itu, musik yg cenderung imperialisme pro barat. Dari penjara justru menghasilkan lagu-lagu yang sampai saat sekarang tetap menggetarkan, "Didalam Bui", "jadikan aku dombamu", "to the so called the guilties", dan "balada kamar 15". 29 September 1965, sehari sebelum meletus G 30 S-PKI, mereka dibebaskan tanpa alasan yang jelas.belakangan setelah Peristiwa itu berlalu,Koes Bersaudara yang masih hidup dan menginjak usia tua melakukan testimoni di depan pemirsa acara talkshow KICK ANDY (Metro TV)pada akhir 2008 bahwa di balik penangkapan mereka sebenarnya pemerintahan Soekarno menugaskan mereka dalam sebuah operasi Kontra Intelejen guna mendukung gerakan Ganyang Malaysia.

Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus

Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Satu anggota Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Walaupun penggantian ini awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok yang keberatan dengan orang luar. Nama Bersaudara seterusnya diganti dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry.

Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagus dari segi harmonisasi ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Saat itu Nomo, selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan. Sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih. Akhirnya Koes Bersaudara harus berubah. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.

Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.

Kemudian Murry sempat ngambek dan pergi ke Jember sambil membagi-bagikan piringan hitam albumnya secara gratis pada teman-temannya. Dia bekerja di pabrik gula sekalian main band bersama Gombloh dalam grup musik Lemon Trees. Tonny yang kemudian menyusul Murry untuk diajak kembali ke Jakarta. Baru setelah lagu “Kelelawar” diputar di RRI orang lalu mencari-cari album pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya “Derita”, “Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi Jalan” hingga lagu “Cinta Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.

Kiblat Musik Pop Indonesia

Dengan adanya tuntutan dari produser perusahaan rekaman maka group-group lain yang “seangkatan” seperti Favourites, Panbers, Mercy's, D'Lloyd menjadikan Koes Plus sebagai “kiblat”, sehingga group-group ini selalu meniru apa yang dilakukan Koes Plus, pembuatan album di luar pop Indonesia, seperti pop melayu dan pop jawa menjadi trend group-group lain setelah Koes Plus mengawalinya.

"Seandainya kelompok ini lahir di Inggris atau AS bukan tidak mungkin akan menggeser popularitas Beatles"[rujukan?]

“Lagu Nusantara I” (Volume 5), “Oh Kasihku” (Volume 6), “Mari-Mari” (Volume 7), “Diana” dan “Kolam Susu” ( Volume 8) merajai musik pop waktu itu. Puncak kejayaan Koes Plus terjadi ketika mereka mengeluarkan album Volume 9 dengan lagu yang sangat terkenal “Muda-Mudi” (yang diciptakan Koeswoyo, bapak dari Tonny, Yon dan Yok). Disusul lagu “Bujangan” dan “Kapan-Kapan” dari volume 10. Masih berlanjut dengan lagu “Nusantara V” dari album Volume 11 dan “Cinta Buta” dari album Volume 12.

Bersamaan dengan itu Koes Plus juga mengeluarkan album pop Jawa dengan lagu yang dikenal dari tukang becak, ibu-ibu rumah tangga, hinga anak-anak muda, yaitu “Tul Jaenak” dan “Ojo Nelongso”. Belum lagi lagu mereka yang berirama melayu seperti “Mengapa”, “Cinta Mulia” dan lagu keroncongnya yang berjudul “Penyanyi Tua”. Sayang sekali di setiap album yang mereka keluarkan tidak ada dokumentasi bulan dan tahun, sehingga susah melacak album tertentu dikeluarkan tahun berapa. Bahkan tidak ada juga kata-kata pengantar lainnya. Album mereka baru direkam secara teratur mulai volume VIII setelah ditandatangani kontrak dengan Remaco. Sebelumnya perusahaan yang merekam album-album mereka adalah “Dimita”.

Pada tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus. Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes Plus. Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang waktu itu masih berusia remaja yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat umum.

Tahun 1972 Koes Plus sempat menjadi band terbaik dalam Jambore Band di Senayan. Semua peserta menyanyikan lagu Barat berbahasa Inggris. Hanya Koes Plus yang berani tampil beda dengan menyanyikan lagu “Derita” dan “Manis dan Sayang”.

Yang Menyebabkan Gigi Cepat Rusak

tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang sering dilakukan ternyata bisa menyebabkan gigi cepat rusak. Tidak hanya menyebabkan sakit pada gigi itu sendiri, dampaknya juga memicu berbagai masalah pada gusi dan bahkan tulang rahang.

Karena anggapan yang keliru, kebiasaan-kebiasaan itu sering tidak disadari bahayanya. Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol misalnya, selama ini dianggap baik untuk kesehatan mulut tetapi ternyata bisa memicu sakit rahang.

Ada juga beberapa kebiasaan buruk yang bahkan tidak pernah terpikir bahayanya. Misalnya ngemil malam hari, mengigit kuku maupun bernapas melalui mulut, meskipun sepele namun ternyata juga menyebabkan masalah yang tak kalah serius.

Berikut ini adalah 7 kebiasaan yang dapat memicu kerusakan gigi, dikutip dari AOL Health, Minggu (13/6/2010).


1. Ngemil di malam hari
Dibandingkan siang hari, produksi air liur berkurang pada malam hari. Karena salah satu fungsi air liur adalah membersihkan gigi dari sisa makanan, maka ngemil di malam hari bisa menyebabkan gigi mudah tanggal. Penelitian tentang hal ini pernah dipublikasikan dalam jurnal Eating Behaviour.

2. Minum anggur putih
Beberapa orang menghindari anggur merah karena langsung meninggalkan noda di gigi. Namun menurut presiden American Society of Dental Aesthetics yang juga penggagas SuperSmile, Irwin Smeigel, anggur putih justru menyebabkan masalah lain yang lebih permanen.

"Walau tidak menyebabkan noda, keasaman anggur putih lebih tinggi dan bisa merusak enamel gigi. Kerusakan itu berupa bintik-bintik kasar dan alur yang membuat gigi lebih rentan terhadap noda saat mengkonsumsi makanan atau minuman berwarna yang lain," ungkap Smeigel.

3. Bernapas melalui mulut
Kadang-kadang jika terengah-egah saat berolahraga atau bekerja keras, orang mulai bernapas melalui mulut. Hal ini menyebabkan air liur di rongga mulut berkurang. Padahal menurut dokter gigi asal Texas, Anna Dees, fungsi lain dari air liur adalah menjaga lapisan gigi agar tidak membusuk.

4. Berlebihan mengunyah permen karet
Mengunyah permen karet sebenarnya mempunyai manfaat, terutama jika permen karet itu mengandung xylitol. Bahan tersebut dapat membantu menjaga kesehatan langit-langit mulut.

Namun jika berlebihan, maka yang menderita adalah bagian temporomandibular atau sendi yang menghubungkan rahang dengan tulang tengkorak. Tekanan berlebih di bagian tersebut dapat menyebabkan sakit kepala, sakit leher, muka dan telinga.

5. Mengigit kuku
Tak hanya merusak kuku itu sendiri, kebiasaan buruk yang sering dilakukan anak-anak ini menyebabkan kerusakan serius di gigi dan gusi. Akar gigi mengalami perubahan bentuk kemudian memicu gingivitis (radang gusi), sekaligus meningkatkan risiko bruxism atau pergerakan gigi yang tidak dikehendaki seperti gemeretak saat tidur.

6. Minum jus dan soda langsung dari kaleng atau botolnya
Meneguk langsung dari botol atau kemasan memperbesar potensi kontak minuman dengan gigi. Kandungan gula dan asam yang tinggi dapat membuat gigi cepat membusuk. Risiko ini bisa dikurangi dengan meminum soda atau jus melalui pipa sedotan yang diposisikan mengarah ke mulut bagian belakang.

7. Menggosok gigi secara horisontal
Kerusakan yang terjadi saat menggosok gigi secara horisontal adalah terkikisnya lapisan enamel. Akibatnya gigi menjadi rapuh, mudah patah dan terserang infeksi. Kalangan dokter gigi umumnya menganjurkan cara menyikat gigi secara vertikal, dengan sikat lembut untuk menghindari kerusakan enamel.

Misteri Hisapan Ombak Aneh Parangtritis Dibuktikan Secara Ilmiah

Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik itu tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan.
Kepala Laboratorium Geospasial Parangtritis I Nyoman Sukmantalya mengatakan, sampai sekarang informasi mengenai rip current amat minim. Akibatnya, masyarakat masih sering mengaitkan peristiwa hilangnya korban di pantai selatan DI Yogyakarta dengan hal-hal yang berbau mistis. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut.

Arus balik merupakan aliran air gelombang datang yang membentur pantai dan kembali lagi ke laut. Arus itu bisa menjadi amat kuat karena biasanya merupakan akumulasi dari pertemuan dua atau lebih gelombang datang.

"Bisa dibayangkan kekuatan seret arus balik beberapa kali lebih kuat dari terpaan ombak datang. Wisatawan yang tidak waspada dapat dengan mudah hanyut," demikian papar Nyoman.

Celakanya, arus balik terjadi begitu cepat, bahkan dalam hitungan ******* Arus itu juga bukan hanya berlangsung di satu tempat, melainkan berganti-ganti lokasi sesuai dengan arah datangnya gelombang yang juga menyesuaikan dengan arah embusan angin dari laut menuju darat.

Nyoman melanjutkan, korban mudah terseret arus balik karena berada terlalu jauh dari bibir pantai. Ketika korban diterjang arus balik, posisinya akan mudah labil karena kakinya tidak memijak pantai dengan kuat.

"Karena terseret tiba-tiba dan tidak bisa berpegangan pada apa pun, korban menjadi mudah panik, dan tenggelam karena kelelahan," lanjutnya.

Staf Ahli Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada, Djati Mardianto, mengatakan, apabila korban tetap tenang saat terseret arus, besar kemungkinan baginya untuk kembali ke permukaan. "Karena arus berputar di dasar laut sehingga materi di bawah bisa naik lagi," ujar Djati.

Setelah mengapung, korban bisa berenang ke tepi laut, atau membiarkan diri terhempas ke pantai oleh gelombang datang lain. Setidak-tidaknya, korban memiliki kesempatan untuk melambaikan tangan atau berteriak minta tolong.

Bagaimana dengan korban hilang? Djati mengatakan, hal itu dapat terjadi apabila korban terlalu kuat melawan arus saat berada di dalam air sehingga urung mengapung.

Sebaliknya, korban akan semakin jauh terseret arus bawah laut dan bisa tersangkut karang atau masuk ke dalam patahan yang berjarak sekitar satu kilometer dari bibir pantai.

Di dasar patahan yang kedalamannya mencapai ratusan meter itu, korban akan semakin sulit bergerak karena ia bercampur dengan aneka materi padat yang terkandung dalam arus.

Korban akan diperlakukan sama seperti material, yakni diendapkan. Korban baru bisa kembali terangkat ke permukaan jika ada arus lain yang mengangkat sedimen dari dasar laut. Namun, ia mengatakan, biasanya hal itu butuh waktu lama.

Meski sulit diperkirakan kedatangannya, arus balik sebenarnya bisa dikenali. Menurut Nyoman, permukaan arus balik terlihat lebih tenang daripada gelombang datang yang berbuih. Selain itu, arus balik biasa terjadi di ujung-ujung cekungan pantai dan warnanya keruh karena membawa banyak materi padat dari pantai.
Masalahnya, banyak wisatawan justru senang bermain di pantai yang tenang karena dianggap lebih aman. "Padahal, lokasi tersebut amat berbahaya," kata Nyoman.

Sejauh ini, cara terbaik untuk mengurangi risiko bencana terseret arus di pantai adalah dengan tidak bersikap nekat berenang ke tengah laut. Pengunjung harus benar-benar mematuhi rambu larangan berenang yang dipasang tim search and rescue (SAR) di sepanjang pantai.

Selain itu, kondisi cuaca juga harus dipertimbangkan. Gelombang laut akan membesar di musim penghujan karena terpengaruh angin barat. Berenang di laut pada malam hari pun sebisa mungkin dihindari karena arus balik akan menguat akibat terpengaruh pasang.

Menurut kedua pakar geomorfologi pesisir itu, tidak ada pantai di DIY yang aman. Semua memiliki potensi arus balik yang kuat. Bahkan, di sejumlah pantai di Gunung Kidul, arus balik kian diperkuat oleh buangan air sungai bawah tanah.

Pemerintah daerah juga bisa mempelajari pola-pola arus balik dengan melakukan pengamatan rutin sepanjang tahun menggunakan citra satelit beresolusi tinggi, seperti citra Quickbird dan IKONOS. Kedua satelit itu bisa merekam dengan jelas benda yang berukuran kecil hingga ukuran satu meter.

"Sejauh ini, penelitian ke arah sana baru sebatas pada skripsi mahasiswa. Belum ada penelitian yang mendalam dan menghasilkan rekomendasi kebijakan," papar Djati.

Nyoman mengatakan, ketinggian air sepaha orang dewasa sudah cukup bagi arus balik untuk menyeret orang ke tengah laut. Paling aman, usahakan air hanya sampai ketinggian mata kaki.

Kita mungkin dapat melihat suatu arus balik dari suatu tempat yang lebih tinggi di pantai, atau dapat juga bertanya dengan penjaga pantai yang bertugas atau dengan penduduk setempat yang tahu di lokasi mana terdapat rip current.

Berdasarkan pengamatan, sifat-sifat Rip Current dapat diketahui dengan :

1. Melihat adanya perbedaan tinggi gelombang antara kiri-kanan dan antaranya. Tinggi gelombang pada bagian kiri dan kanan lebih besar dari antaranya.

2. Meletakkan benda yang dapat terapung. Bila benda tersebut terseret menuju off shore maka pada tempat tersebut terdapat Rip Current.

3. Melihat kekeruhan air yang terjadi, dimana air pada daerah surf zone tercampur dengan air dari darat. Bila terlihat air yang keruh menuju off shore, maka tempat tersebut terdapat Rip Current. Kejadian ini dapat dilihat dengan jelas dari tempat yang lebih tinggi


Tips / Cara / Usaha yang harus dilakukan bila terseret rip current, adalah sebagai berikut :
1. Jika terperangkap dalam arus seret ke tengah laut, jangan mencoba untuk berenang melawan arus (ke tepi pantai),

2. Tenanglah untuk sementara mengikuti arus. Secepat arus seret berada di luar penghalang, atau kecepatan arus melambat dan kita merasa sedikit bebas dari pergerakan air yang cepat, 

3. Berenanglah ke area di sebelah kiri / kanan kita dan baru kemudian berenang kembali ke arah pantai (atau mengikuti gelombang menuju pantai). Tentu saja kita harus tetap menjaga untuk tetap berada di luar arus seret tersebut.

 sumber:indowebster.com

Menguak Asal-Usul Lambang Bendera Bajak Laut

Kita sering melihat di TV kapal bajak laut umumnya menggunakan bendera dengan gambar tengkorak sebagai lambang kebesarannya. Sebenarnya apa maksud dan arti dari lambang tersebut, bagaimana pula sejarahnya? 




Bila dilihat dari sejarah pengibaran bendera ini, ada berbagai macam tujuan dan maksud bila sebuah kapal mengibarkan bendera tengkorak. Jolly Roger, demikian nama bendera tersebut. Ada berbagai macam cerita mengenai asal muasal nama itu sendiri.

Mungkin nama tersebut adalah plesetan lidah orang Inggris saat mendengar orang Perancis berbicara “Jollie Rouge” (Si Merah yang Cantik). Dulu gambar tengkorak dilukis pada bendera berwarna merah. Bendera ini juga digunakan para ksatria templar pada abad 13-14 untuk menandai kapal-kapal milik para ksatria templar.

Hal ini karena para ksatria Templar percaya, bahwa kebangkitan jiwa mereka untuk tetap ikut bertempur akan dapat terus abadi dengan diwakili tengkorak dan dua ruas tulang lengan mereka.

Ada yang berpendapat, mungkin nama jolly roger diambil dari raja Sisilia yang pertama kali mengibarkan bendera tersebut untuk armada kapal templar pada tahun 1127 , yaitu King Roger II. Pendapat lain, nama tersebut diambil dari plesetan lidah orang Inggris untuk menyebut “Ali Raja”, seorang bajak laut asal Tamil.  





Selain itu, ada beberapa pendapat lain mengenai asal mula nama jolly roger. Terdapat beberapa bentuk desain. Ada yang membuat gambar tengkorak dengan dua pedang bersilang, ada yang membuat gambar tegkorak tampak samping, juga gambar tengkorak dengan berbagai asesoris.

Penggunaan bendera ini oleh para bajak laut adalah untuk memberikan isyarat kepada kapal calon mangsa untuk bersiap-siap.

Bendera yang kemudian dilukis dengan latar belakang hitam dimaksudkan agar kapal mangsa menyerah karena jika tidak menyerah, maka para bajak laut tidak mengenal ampun (no quarter, no mercy).

Jika kapal mangsa bertahan, maka bendera hitam (black jack) diturunkan, digantikan bendera merah (red jack) yang artinya darah akan segera mengalir tanpa ampun.

Unit-unit militer juga mengibarkan bendera ini untuk melambangkan keberhasilan dan kemenangan dalam tugas, keberanian dalam menghadapi bahaya, serta ketabahan sampai akhir.

Contoh, pada PD II unit-unit kapal selam Inggris dan Australia mengibarkan bendera tengkorak saat masuk pelabuhan sebagai tanda suksesnya sebuah misi serta keberanian dalam bertempur.

Satuan Waffen SS divisi 33 (Tottenkopf) juga menggunakan lambang tengkorak ini. Dalam perang teluk, kapal-kapal perang Inggris yang telah menembakkan rudal tomahawk, yaitu HMS Trafalgar, HMS Triumph, HMS Turbulent kembali ke pangkalan dengan mengibarkan bendera tengkorak.

Untuk memaknai kibaran bendera tersebut, dapat diambil dari makna yang terdapat pada sejarah kapal yang mengibarkan. Salah satu yang bisa dipakai sebagai makna adalah pengibaran tersebut dilaksanakan oleh kapal-kapal yang kembali ke pangkalan dengan membawa keberhasilan atau kesuksesan pelaksanaan misi mereka.

Misi-misi tersebut merupakan misi yang menantang bahaya, penuh keberanian, serta bersifat heroic. Hal tersebut seperti kibaran bendera tengkorak pada perang dunia II maupun saat perang Teluk.

Kita juga sering melihat KRI Dewaruci mengibarkan bendera tersebut. Karena banyaknya pendapat yang berbeda, sehingga jika KRI Dewaruci terlihat mengibarkan bendera tengkorak, maka itu bisa bermakna kapal tersebut telah berhasil melaksanakan misi-misinya.

Selama puluhan tahun melayari samudra-samudra ganas, berhadapan dengan badai dan keganasan alam yang lain dengan mengandalkan perlengkapan kapal yang dipertahankan berupa peralatan tradisional. Selama itu pula KRI Dewaruci telah berhasil melaksanakan tugas yang dibebankan.

Tanda Gunung Berapi Akan Meletus

Apa Tanda-Tanda Gunung Berapi Akan Meletu Tanda Alam Firasat Binatang Dan Tumbuhan. Terjadinya bencana alam gunung meletus pasti bukan kejadian yang ditunggu-tunggu, yah! Kalo bisa jangan terjadi, deh! Nah, sebelum gunung meletus, biasanya alam akan memberi tanda-tanda. Seperti yang terjadi saat Gunung Krakatau meletus di tahun 1883. Ada banyak tanda yang bisa dirasakan oleh warga setempat.



Berikut ini 5 ciri atau tanda gunung berapi akan meletus:

Tanda yang pertama
sudah sangat umum adalah gempa lokal biasanya disebut gempa vulkanik. Kalau muncul gempa di daerah gunung berapi, warga pun segera waspada.

Tanda yang kedua
adalah banyak binatang yang turun dari gunung. Binatang tertentu dapat mendeteksi suatu getaran halus yang berhubungan dengan perubahan alam yang besar. Ternyata mereka punya firasat juga yah! Lihat aksi monyet dan burung yang langsung turun gunung saat Gunung Merapi akan meletus. 

Tanda ketiga
meningkatnya suhu di sekitar daerah gunung berapi. Seperti yang terjadi pada Gunung Krakatau, suhu di di sekitar Jawa Barat menjadi lebih panas. Cairan magma yang terdapat di perut bumi sangat panas apalagi tekanan di daerah kawah gunung pun berubah jadi tinggi. Semakin dekat cairan itu menunju kawah gunung, suhu di sekitarnya pun akan berubah jadi lebih panas.

Tanda keempat

mata air di sekitar gunung akan mongering. Lihat tanda gunung akan meletus poin ketiga.

Tanda kelima

tumbuh-tumbuhan atau tanaman di wilayah gunung berapi akan layu dan mati kering.
Nah, kalau buat kamu yang tinggal di daerah gunung berapi, waspada yah, jika merasakan tanda-tanda alam di atas.

Sebagai tambahan

inilah 3 (tiga) macam atau tipe gunung berapi. Bila kamu berada di dekat suatu gunung berapi, coba dari sekarang amati bentuknya ya. 
1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
2. Gunung berapi perisai (shield volcano)
3. Gunung berapi maar 

Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, diantaranya adalah :
Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.

Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.

Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.

Abu letusan
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya.

Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas (wedhus gembel) dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.  

10 Hal Yang Tak Terbeli Dengan Uang

Uang, siapun butuh uang. Orang Dewasa, Remaja bahkan anak – anak kecil sekalipun kenal dengan benda yang namanya uang. Memang uang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tidak mukin bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat sebagian orang bisa melakukan banyak hal daripada orang yang tidak memilikinya. Tetapi seberapapun pentingnya uang, masih ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.

1. Waktu
Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya.
  
2. Kebahagiaan
Memang kedengarannya aneh, Tetapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat anda merasa senang karena anda bisa membiayai liburan mewah, memberi laptop dengan fasilitas yang sangat modern, atau modifikasi mobil balap. Tapi uang tidak bisa menghadirkan secercah kebahagiaan dari dalam lubuk hati kita.

3. Kebahagiaan Anak
Untuk membelikan makan dan pakaian yang bagus – bagus untuk anak tercinta memang membutuhkan uang. Tapi anda tidak bisa menggunakan uang untuk memberi rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik serta kepandaian pada anak anda. Hal ini merupakan buah dari waktu dan perhatian yang anda curahkan untuk mereka dan hal – hal baik yang anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan orangnya.

4. Cinta
Cinta tidak bisa dibeli dengan uang, akuilah hal ini benar. Memang dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.

5. Penerimaan / Persahabatan
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.

6. Kesehatan
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.

7. Kesuksesan
 Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.

8. Bakat
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.

9. Sikap yang baik
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.

10. Kedamaian
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.   

Mitos dan Fakta tentang Kesuburan

Mitos: Bercinta setiap hari menurunkan kualitas sperma.
Fakta: Jika pasangan ingin mengharapkan kehamilan sebaiknya lakukan aktivitas seksual dua hingga tiga kali seminggu. Kualitas sperma yang baik membutuhkan waktu produksi dalam dua hari. ”Ada juga yang perlu diingat, kualitas sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi pertama tentu lebih baik dari ejakulasi berikutnya,” kata Ferryal.


Mitos: Ketidaksuburan lebih sering dialami wanita ketimbang pria.
Fakta: Salah besar. Pemikiran itu memang berkembang pesat di masyarakat. Wanita sering dijadikan tersangka atas ketiadaan keturunan dalam keluarga. Padahal, baik pria maupun wanita memegang peran penting.
Jika alat reproduksi serta sel telur wanita kurang baik. Pun alat reproduksi dan sperma laki-laki, kehamilan sulit terjadi. Pada wanita misalnya, terjadi gangguan sel telur, gangguan ovulasi, endometrium atau selaput lender pada rahim yang tidak bisa menjadi wadah untuk tumbuhnya janin.
Sedangkan pada pria, masalah yang sering timbul adalah sperma yang tidak memenuhi persyaratan. Kriteria sperma yang baik adalah jika pada awal pembentukan dan proses penyempurnaannya baik dan benar (2 hari) untuk menghasilkan sperma yang matang dan siap untuk membuahi.
Masalah lainnya adalah kurangnya jumlah sperma yang dihasilkan. Untuk suatu kehamilan dibutuhkan 250-300 juta sperma saat ejakulasi. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 40 hingga 60 persen saja yang baik. Permasalahan bisa karena infeksi, seperti penyakit kelamin, varises pada scrotum yang bisa menghasilkan sperma tidak bagus.


Mitos: Posisi misionaris (wanita di bawah) akan memudahkan terjadinya kehamilan.
Fakta: Gaya klasik ini memang banyak diminati, tapi tidak selalu berakibat pada kehamilan. Pada sebagian orang yang menginginkan kehamilan, ini merupakan posisi yang menguntungkan. Apalagi dengan bantuan bantal untuk mengganjal bagian panggul. Mulut rahim akan terendam oleh sperma yang akan mempermudah masuknya sperma ke dalam mulut rahim. Sebaliknya posisi woman on top akan menyulitkan terjadinya pembuahan.


Mitos: Kalau tidak juga hamil, pasti ada yang salah dengan posisi saat berhubungan intim.
Fakta: Ini juga mitos yang tidak sepenuhnya benar. Ketidakhamilan 55 persen disebabkan adanya gangguan ovulasi dan sel telur. Kehamilan juga ditentukan faktor kesehatan kedua pasangan, terutama asupan gizi pada makanan dan gaya hidup sehat.
Menurut dr Ferryal, untuk tujuan kehamilan, posisi dalam berhubungan intim bergantung pada kondisi rahim seorang wanita. Ada dua bentuk rahim yang hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan dokter ahli, yaitu antefleksi dan retrofleksi.
Pada bentuk rahim antefleksi di depan posisi rahim menekuk ke belakang, akan sangat baik jika menggunakan gaya konvensional, yaitu pria di atas. Untuk bentuk retrofleksi atau menekuk ke belakang, dianjurkan menggunakan posisi dari samping atau belakang.


Mitos: Wanita obesitas kesulitan hamil.
Fakta: Secara medis, obesitas menyebabkan sulit hamil. Seseorang yang gemuk, hormone estrogennya akan naik, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormone.
Hal lainnya adalah tertutupnya saluran rahim oleh lemak yang akan mempersulit bertemunya sel telur dan sperma. Selain itu, secara fisik terlalu gemuk sulit terjadi penetrasi.


Mitos: Tidak bisa hamil karena salah satu pasangan tidak dapat memiliki keturunan.
Fakta: Dalam dunia medis tidak ada istilah mandul. Infertilitas dapat diobati. Kondisi yang memungkinkan wanita tidak dapat hamil dari segi fisik adalah jika dia mengalami hipoplasia (pertumbuhan yang berhenti atau tidak komplit). Seperti uterus rahim terlalu kecil, yang ditandai dengan wanita yang tidak mengalami menstruasi atau tidak memiliki sel telur.
Pada pasangan yang keduanya subur, ketidakhamilan bisa juga disebabkan faktor ketidakcocokan secara genetic. Salah satu contoh, sperma tidak bisa diterima tubuh wanita. Tubuh membentuk pertahanan terhadap sperma, sehingga sperma akan rusak sebelum bertemu sel telur.*
nyata.co.id

Jangan Senang Bila Punya Anak Gemuk

M emang, sih, punya anak yang gemuk kelihatan lucu dan menggemaskan. Tapi tahukah Bapak-Ibu, kelebihan berat badan bisa mengundang berbagai penyakit, dari diabetes sampai jantung. Jadi, waspadalah!

Sejak bayi Reza memang tampak gemuk. Pipinya tembem dan dagunya pun berlipat-lipat. Semula orang tuanya tak terlalu mencemaskan keadaannya. Masalah mulai muncul ketika Reza mulai masuk play group .

Ia selalu menarik diri setiap acara olahraga. Bahkan, bermain yang bersifat aktivitas fisik, seperti memanjat tangga, melompat-lompat, atau berlarian. Pasalnya, badannya yang subur sangat menghambat aktivitasnya. Belum lagi ia pun kerap diledek teman-temannya, "Uuh... kalau kamu melompat-lompat, dunia mulai bergoyang."

Memang, terang dr. Harmon Mawardi, Sp.A dari segi kesehatan berat badan berlebihan menandakan sesuatu yang tidak sehat. Pendapat ini jelas berbeda dengan yang selama ini berkembang di masyarakat, gemuk itu menggemaskan, lucu, dan berarti sehat. Bukan begitu, Bu-Pak? Malah yang sering terjadi, kan, justru orang tua sibuk membanding-bandingkan berat badan anaknya dengan anak lain.

Begitu berat badan anaknya tidak segemuk dengan anak lain, langsung mencap anaknya kurang sehat atau kurang gizi. Tak heran bila kerap terdengar keluhan dari para ibu, "kok, anakku tidak segemuk anaknya Ibu anu, ya?" Betul, kan? Padahal, Bu-Pak, berat badan anak itu bila ingin ideal, diukur dan dihitung berdasarkan berat badan seimbang dengan tinggi badan, berat badan seimbang dengan usia, dan tinggi badan sesuai dengan usia.

Jadi, bukan dibanding-bandingkan dengan anak lain. Sedangkan anak dikatakan kegemukan atau obesitas, lanjut Harmon, apabila anak kelebihan berat badan akibat penumpukan lemak di atas 20 persen dari berat ideal. "Anak tidak dikatakan obesitas jika kelebihan berat badannya karena hal lain, misalnya, tulang belulangnya yang memang berukuran besar dan berat." Lebih detilnya, tukas Harmon, "Misalnya, berat badan normal anak yang berusia 1 tahun adalah 9 kg. Badan anak masih dianggap normal bila beratnya antara 7,5-11 kg. Nah, anak baru tergolong obesitas bila berat badannya lebih dari 13 kg."



FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

Nah, Bu-Pak, obesitas bisa terjadi karena dua faktor; internal (endogen) dan eksternal (eksogen). "Faktor internal terjadi disebabkan heredokonstitusional, yaitu sifat-sifat yang sudah dimiliki anak tersebut secara konstitusional atau merupakan warisan dari orang tuanya. Sifatnya genetik lah," terang Harmon.

Karena itu bila kedua orang tuanya gemuk, anaknya memiliki kemungkinan menjadi gemuk sekitar 80 persen. Bila salah satu yang gemuk, risiko anak menjadi gemuk sebanyak 40 persen dan hanya 7 persen bila kedua orang tuanya tidak gemuk. Berikutnya, faktor eksternal. Biasanya ini berkaitan dengan perilaku dan pengaruh lingkungan. "Dalam hal ini yang berkaitan dengan pola makan anak," ujar Harmon.

Kebiasaan keluarga, terutama orang tua, sangat mempengaruhi anak. Misalnya saja, bila orang tua tidak memperkenalkan pada anak variasi makanan yang beragam, maka anak hanya akan mengenal makanan yang itu-itu saja. Jadi, jangan heran jika kemudian anak menolak makanan tertentu. Apalagi sekarang trend yang berkembang di masyarakat kita adalah pola makan tinggi lemak sedikit serat. Trend ini sangat memacu kenaikan obesitas pada anak. Kenyataannya, diakui Harmon, bila dilihat dari latar belakang penyebabnya, obesitas lebih sering terjadi karena faktor primer, yaitu makan yang berlebihan. "Artinya, jumlah energi yang dikonsumsi melebihi kebutuhan." Kondisi ini bisa terjadi sejak bayi baru lahir. Tentu saja lebih sering terjadi pada masa pertumbuhan.

"Sedangkan yang sekunder berhubungan dengan akibat suatu kelainan tertentu yang menyebabkan gangguan hormonal," jelas Harmon. Seperti kelainan kelenjar tiroid. Atau bisa juga terdapat kelainan pada otak yang mengganggu fungsi kontrol untuk kenyang. Sehingga anak makan dalam jumlah yang sangat berlebihan. Namun, yang perlu diperhatikan, Bu-Pak, obesitas tidak selalu berarti kelebihan gizi.

Yang harus dikhawatirkan justru terjadinya kegemukan ganda. Anak kelebihan berat badan sekaligus ia kekurangan zat gizi tertentu, seperti protein dan vitamin. Pasalnya anak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan karbohidrat, tapi miskin protein, mineral, dan vitamin.

ENGGAN BERGAUL

Kegemukan memang akan menghambat aktivitas anak seperti yang dialami Reza. Bahkan, secara tidak langsung kegemukan pun bisa menghambat perkembangan motorik anak. Misalnya saja, seorang bayi usia 3-4 bulan harusnya sudah bisa tengkurap, tapi karena kegemukan ia baru bisa tengkurap di usia 6-7 bulan. "Anak pun bisa terlambat berjalan karena kaki tidak bisa menopang berat badannya," terang staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta ini.

Karena hambatan gerak, anak pun bisa menjadi bulan-bulanan teman-temannya. Apalagi bila kemudian ada label pada dirinya yang akan mempengaruhi konsep diri si anak. Sebutan gendut, tembem, bomber, atau yang lainnya akan melekat dalam dirinya. Sehingga ia akan merasa berbeda dengan yang lain. Bisa jadi juga ia akan dijauhi teman-teman sebayanya pada saat aktivitas fisik berlangsung.

Teman-teman bermainnya, mungkin, akan menganggap bahwa kalau si gendut masuk dalam kelompoknya mereka akan kalah karena si gendut akan menghambat kegesitan mereka. Hal ini akan menjadikan anak minder dan menarik diri dari pergaulan. Kecuali itu, obesitas juga bisa berdampak pada fungsi suatu organ tubuh. Karena obesitas itu, kan, penumpukan lemak.

Tergantung kemudian di organ mana penumpukan lemak itu terjadi, maka organ tersebutlah yang akan mengalami gangguan. "Bisa juga terjadi gangguan pada sistem pernapasan karena infeksi, kesulitan bernapas atau ngorok. Bahkan kadang-kadang terjadi henti napas sementara atau apneu."

Yang lebih dikhawatirkan lagi bila sampai terjadi diabetes, kolesterol, hipertensi, stroke, dan jantung. "Bahkan bukan tidak mungkin terjadi malformasi pada tungkai akibat beban tubuh yang berlebihan." Tak heran jika ada anak yang saking gemuknya sampai tidak bisa berjalan. Disamping itu, bisa juga terjadi pertumbuhan fisik dan usia tulang yang lebih cepat dibandingkan usianya. "Akibatnya anak akan sukar mencapai tinggi badan ideal menurut potensi genetiknya."

MENERAPKAN POLA MAKAN SEIMBANG

Nah, Bu-Pak, kini kita tahu mekanisme terjadinya obesitas itu seperti apa. "Memang pada dasarnya anak membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas fisik, pemeliharaan organ tubuh, dan pertumbuhan sesuai menurut usia dan berat badan. Namun,perlu diingat, energi yang dikonsumsi atau intake harus senantiasa berada di dalam neraca yang seimbang dengan yang digunakan."

Karena, kita tahu, kan, manakala masukan yang lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan akan terjadi obesitas. "Sebaliknya bila penggunaan energi lebih banyak dibanding masukan, maka suatu ketika akan terjadi undernutrition atau kurang gizi. Malnutrisi yang dikenal masyarakat selama ini memang hanya kurang gizi, sedangkan obesitas masih belum dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya. Padahal, justru sama-sama menunjukkan adanya sesuatu yang tidak beres.

Dengan demikian, tandas Harmon, jika terjadi obesitas orang tua sangat perlu memperhatikan tiga hal; mengurangi masukan kalori, menambah atau meningkatkan pengeluaran energi, dan memodifikasi atau menerapkan perilaku dan pola makan anak dan keluarga. Bila ketiganya diterapkan dengan baik akan dicapai hasil penurunan berat badan yang maksimal tapi tidak berbahaya.

Orang tua perlu mengubah pola makan anak secara bertahap dengan memperkecil porsi makan dan mengurangi camilan yang tinggi lemak. Gantilah makanan anak dengan banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. "Tapi, tidak berarti memperkecil porsi itu dan meniadakan zat gizi tertentu karena anak masih membutuhkan semua zat gizi secara lengkap dari berbagai sumber makanan untuk tumbuh kembangnya." Nah, Bu-Pak, kini tak perlu lagi membandingkan berat badan anak dengan anak tetangga. Karena ternyata anak sehat jauh lebih berharga ketimbang anak gemuk, kan?

Slank Lelang Barang Pribadi di "Senandung Untuk Negeri"

Free Image Hosting at www.ImageShack.us

jakarta - Band Slank ikut terlibat dalam konser amal 'Senandung Untuk Negeri'. Tidak hanya tampil di atas panggung, Bimbim Cs juga melelang beberapa barang pribadi mereka.

Album pertama hingga album terakhir Slank dilelang di acara yang digelar di Hard Rock Cafe, EX Plaza, Jakarta pada Minggu (14/11/2010). Dalam acara itu, Bimbim ikut melelang ikat pinggang kesayangannya.

"Alhamdullilah nilainya sampai Rp 50 juta untuk disumbangkan. Dalam hitungan detik dapat segitu, ya syukur banget," ujar sang drummer.

Bimbim berharap konser amal 'Senandung Untuk Negeri' bisa membantu meringankan beban para korban bencana. Ia juga minta supaya pemerintah serius menangani bencana-bencana yang terjadi di Indonesia belakangan ini.

"Pemerintah harus serius untuk menangani bencana, mulai dari ujung barat, tengah, hingga ujung timur Indonesia," pungkasnya.
detik.com

Aktivasi Otak Tengah: Bisa Membaca Dengan Indra Ke 7(Supranatural)

BUKAN sulap, bukan sihir, Naura mampu membaca beberapa kata yang tertera dalam sebuah kartu, tanpa menggunakan indera penglihatannya. Dia membaca dan menangkap bentuk, serta warna gambar dalam kartu itu dengan cara meraba, mencium, atau mendengarnya. Bahkan, terkadang dia nampak menjilati kartu tersebut, sedangkan kedua bola matanya tertutup kain tebal.
Free Image Hosting at www.ImageShack.us
Sesekali, diusapkannya lembar demi lembar potongan kertas ini ke ubun-ubunnya. Siswi salah satu taman kanak-kanak swasta di Semarang ini bukanlah bocah yang memiliki cacat pada matanya. Apa yang dilakukan Naura juga bukan sebuah trik magic maupun tipu muslihat.

Sebagian orang pasti bertanya tanya, bagaimana mungkin Naura dapat membaca dengan cara meraba, sedangkan kartu tersebut bukan cetakan braille yang dikhususkan bagi tuna netra. Bagaimana mungkin juga dia dapat membaca dengan mendengar, sedangkan kartunya itu sama sekali tak bersuara. Mungkinkah ini yang disebut dengan indera ke 7 ??

Ternyata, kemampuan intuisi Naura menjadi tajam setelah dua kali dia mengikuti program aktivasi otak tengah. Trainer otak tengah Usep Badruzzaman menerangkan, untuk membuka otak tengah, tidak diperlukan operasi khusus, melainkan dilakukan secara ilmiah.

" Mid brain activation ini dilakukan dengan aplikasi frekuensi suara, hingga membentuk gelombang otak Alpha. Gelombang ini akan muncul pada saat anak dalam keadaan rileks dan paling kreatif," terangnya.

Menurut Usep, dengan mengaktifkan otak tengah, dapat mencetak kemampuan luar biasa pada otak anak. Sebab, lanjut dia, jika otak tengah telah berfungsi dengan baik, maka secara otomatis akan tercipta keseimbangan kemampuan pada otak kiri dan otak kanannya. "Dengan demikian, anak dapat lebih baik menangkap ilmu dan pelajaran di sekolah, maupun dari lingkungannya," ungkap dia.

Bisa Melihat Makhluk Halus ?

Aktivasi otak tengah ini merupakan temuan luar biasa yang telah banyak diaplikasikan di Rusia, dan mulai berkembang di Jepang, Malaysia, dan kini di Indonesia. "Hanya anak di usia 5 hingga 15 tahun saja yang mampu menerima aktivasi ini," kata Usep.

Sayangnya, gemparnya otak tengah di Indonesia malah mengarah pada hal-hal magic. Ada beberapa orang tua yang enggan mengaktivasikan otak tengah anaknya, dengan alasan khawatir jika Si kecil juga akan mampu melihat makhluk halus setelah mendapatkan pelatihan aktivasi.

"Saya takut jika nantinya dia juga bisa melihat setan. Jadi saya ingin anak saya berkembang secara alamiah saja," ujar Maya (30), warga Semarang.

Ketakutan Maya, ditampik oleh Usep. Menurutnya, membuat otak tengah bekerja atau teraktivasi, sama sekali tidak berkaitan dengan hal-hal supranatural. Otak tengah yang sudah teraktivasi, akan memancarkan gelombang otak yang mirip radar. Akibatnya anak yang sudah teraktivasi otak tengahnya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutup namun tidak akan sampai melihat mahluk halus kecuali memang si anak secara alamiah memiliki bakat indera ke 6 yang sudah terbuka. Bahkan anak yang telah memiliki indera ke 6 pun tidak akan bisa melakukan hal seperti anak yang otak tengahnya aktif kecuali otak tengahnya telah dibuka melalui pelatihan.

8 Makanan Peredam Stress

ering merasa jenuh? Atau pikiran yang bertumpuk setelah lima hari bekerja? Saat nya manjaklan diri Anda di akhir pekan ini. Cobalah dengan makanan-makanan ini untuk membantu tubuh dan pikiran Anda lebih santai di awal minggu besok.

Pekerjaan yang numpuk, jalanan Jakarta yang macet, menjadi pemicu tubuh mengalami stress. Kadang istirahat saja tidaklah cukup, cobalah untuk memberikan otak makanan yang bisa membuatnya lebih santai dan rileks. Beberapa jenis makanan berikut bisa dicoba akhir pekan ini. Anda tidak perlu takut akan kelebihan calori saat memakannya, karena kedelapan jenis makanan ini cukup sehat dikonsumsi sering.

Yoghurt
Yoghurt dingin enak sekali disantap saat cuaca sedikit panas seperti siang hari ini. Tidak hanya membantu melancarkan pencernaan, yoghurt juga bisa meningkatkan kandungan serotonin dalam otak yang bisa menurunkan tingkat stress, dan juga membuat Anda merasa tenang. Cobalah dengan yoghurt berbagai rasa agar tidak bosan.


Cokelat
Siapa yang tidak suka dengan cokelat? Hampir semua orang menyukainya. Seperti halnya yoghurt, cokelat juga bisa meningkatkan serotonin dalam otak. Sehingga menimbulkan perasaan bahagia sesudah memakannya. Cokelat juga bisa membantu Anda meningkat kan gairah bercinta, karena kandungan phenethylamine yang membuat Anda selalu merasa sedang jatuh cinta.

Almond
Almond mengandung vitamin B2, vitamin E, magnesium, dan seng. Vitamin B dan magnesium terlibat dalam produksi serotonin, yang membantu mengatur suasana hati dan mengurangi stress. Zinc perkelahian beberapa efek negatif dari stress, sedangkan vitamin E adalah antioksidan yang menghancurkan radikal bebas yang berkaitan dengan penyakit stress dan jantung.

Teh Herbal
Teh hitam atau teh herbal tidak hanya membantu menurunkan jumlah kalori tapi pada saat yang sama juga membantu perbaiki suasana hati Anda. Seperti teh camomile, teh hijau, teh dengan ras abuah bisa menenangkan pikiran Anda.

Ikan
Ikan adalah sumber asam lemak omega-3, selain itu kandungan vitamin B12 dan B6 juga cukup banyak. Kekurangan vitamin B12 ini bisa mengakibatkan perasaan stress dan juga depresi yang cukup tinggi.

Brokoli
Brokoli adalah salah satu sayuran super yang sangat baik untuk tubuh. Mengandung kadar antioksidan yang cukup tinggi dan juga asam folat dan vitamin B. Asam folat membantu menghilangkan stress, mengurangi rasa cemas, hingga depresi. Kandungan serat alaminya juga membantu sistem pencernaan tubuh Anda.

Buah
Buah-buahan mengandung rasa gula alami, yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar pun tidak terlalu mempengaruhi kadar gula tubuh Anda. Untu mengurangi rasa stress dan depresi, buah-buahan sepertijeruk dan juga buah tropis lainnya akan membantu meningkatkan energi Anda.
detik.com

Kubu Andre Taulany Klaim Menangi Pilkada Tangsel

Tangerang - Hasil penghitungan quick count Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) yang dilakukan oleh dua lembaga survei, yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Konsultan Citra Indonesia (KCI) disesalkan kubu pasangan nomor urut 3, Arsid-Andre Taulany. Tim Sukses Arsid-Andre Taulany, Majembar, mengatakan, hasil quick count LSI dan KCI yang baru di rilis menempatkan dua pasang kandidat Arsid-Andre 45,83% dan Airin-Benyamin 46,09%.

"Dengan margin of error kurang lebih 1%, selisih 0,26 % , secara metodologi mengaburkan siapa pemenang Pilkada Tangsel," ujar Jembar saat dihubungi, Sabtu (13/11/2010) malam.

Padahal, menurutnya, situasi ini adalah situasi sangat rawan, menyangkut rekapitulasi manual yang dilakukan PPK dan KPUD Tangsel. Menurutnya, siapapun pemenangnya selisihnya sangat tipis dan tidak akan lebih dari 5.000 suara.

"Hasil ini sangat mengagetkan dan membuat panik kubu Airin-Benyamin bahkan pengamat politik. Dan secara psikologis Arsid-Andre di atas angin. Semoga KPUD dan PPK jujur merekap hasilnya," ujarnya.

Majembar juga mengatakan, berbeda dengan hasil perhitungan LSI dan KCI, bagi tim Arsid-Andre pemenangnya adalah pasangan ini. Berdasarkan data yang dimilikinya, Arsid-Andre menang dengan perolehan 47%. Sedangkan Airin-Benyamin 45%. "Bukan seperti yang dirilis LSI," ujarnya.
Free Image Hosting at www.ImageShack.us

Pihaknya juga siap melakukan gugatan seandainya Airin – Benyamin menang. Kubunya mengaku memiliki bukti kuat soal kejahatan struktural. Misalnya, kata dia, seperti apa yang ditangkapnya, yakni undangan pemilih disebar dengan sengaja salah alamat. "Yang menerima surat undangan bukan warga yang berhak memilih," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Sukses Airin-Benyamin Very Muclis seusai menggetahui hasil perhitungan LSI menyatakan, angka yang diungkap LSI adalah fakta yang juga ada di real count.

Pihaknya percaya, karena posisi angka Airin-Benyamin terus bertambah. "Kita harus percaya survei, karena itu ilmu. Kami menang karena kami lebih siap dan kampanye kami tidak melakukan money politics. Kami melakukan kampanye modern yang bisa diterima seluruh lapisan masyarakat di Tangsel,"
detik.com