Firefox dan Chrome Bisa Saling "Memanggil"



KOMPAS.com - Dua browser yang bersaing, Mozilla Firefox dan Google Chrome, ternyata punya kerjasama erat. Keduanya bisa saling "memanggil".

Maksudnya, pengembang saat ini bisa membuat aplikasi yang melakukan panggilan suara maupun video yang berjalan di atas Firefox dan Chrome. Aplikasi ini tidak membutuhkan plug-in pihak ketiga untuk berjalan.

Demo panggilan video semacam itu bisa disaksikan dalam video YouTube yang menampilkan Chief Innovation Officer Mozilla, Todd Simpson dan Director of Product Management Google, Hugh Finnan berikut ini: http://youtu.be/MsAWR_rJ5n8.

Hal tersebut bisa tercapai berkat kerjasama penerapan WebRTC yang dilakukan kedua pihak. Selain komunikasi suara atau video, WebRTC juga bisa digunakan untuk berbagi data, misalnya untuk berbagi foto atau dokumen.

WebRTC adalah standar terbuka yang sedang diproses oleh lembaga standar internasional World Wide Web Consortium (W3C) dan Internet Engineering Task Force (IETF).

"Smartphone" Ubuntu Meluncur Oktober



KOMPAS.com — Ubuntu yang lebih terkenal sebagai sistem operasi open source untuk PC akan segera hadir di ponsel. Smartphone dengan OS Ubuntu ini dikabarkan akan tersedia mulai Oktober tahun 2013 ini.

Informasi disampaikan langsung oleh CEO Canonical Mark Shuttleworth, perusahaan di balik distro Linux Ubuntu tersebut, seperti dikutip dari UnwiredVied.

Canonical sendiri telah meluncurkan Ubuntu Mobile secara resmi pada bulan Januari lalu.

Namun, belum ada informasi vendor mana yang akan memproduksi perangkat komersial pertama dengan sistem operasi Ubuntu Mobile ini.

Dalam rangka uji coba sistem operasi ini, Canonical memasang Ubuntu pada ponsel Samsung Galaxy Nexus, yang sejatinya didesain untuk menjalankan Android.

Hadir sebagai pesaing Android dan iOS, perangkat berbasis Ubuntu untuk perangkat mobile ini disebutkan akan hadir dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Ubuntu versi ini telah didesain agar tetap mampu bekerja di perangkat entry-level sekalipun.

Ubuntu untuk mobile ini hadir dengan kernel dan driver yang sama dengan sistem operasi buatan Google, Android. Hal ini bisa jadi sangat menguntungkan bagi pihak pengembang. Mereka tidak perlu lagi membangun atau menulis kode aplikasi dari awal.

Linux Ubuntu untuk ponsel ini hadir dengan dukungan terhadap bahasa program HTML5. Dengan adanya dukungan ini, para pengembang dapat membuat aplikasi yang bekerja untuk perangkat PC dan smartphone.

Baterai di Gadget Samsung Kembali Bikin Celaka



VIVAnews - Baterai Lithium Ion kembali bermasalah. Kali ini, baterai itu menjadi pemicu terbakarnya gadget Samsung Galaxy Note milik seorang warga Korea Selatan.

Seperti diberitakan Techradar, pria yang tidak diketahui namanya ini mengalami luka bakar tingkat dua setelah ponsel pintarnya meledak. Berdasarkan pemeriksaan, penyebab dari terbakarnya smartphone tersebut berasal dari baterai Lithium Ion.

Menurut koran lokal, Chosun Ilbo, Galaxy Note yang dibeli oleh pria tersebut pada 2011, meledak di saku celana dan menyebabkan luka bakar satu inci di pahanya.

Pejabat Pemadam Kebakaran distrik Bupyeong di Kota Incheon, Korea Selatan, Rabu waktu setempat membenarkan adanya kasus tersebut. Baterai Lithium Ion 2500 mAh adalah penyebab terbakarnya pada ponsel pintar buatan Samsung.

"Baterai ini terbakar saat tidak digunakan untuk menelepon. Memang, baterai Lithium Ion sangat cepat terisi, tapi baterai itu sangat rentan terhadap overheating," kata Pejabat Pemadam Kebakaran di Kota Bupyeong, seperti diberitakan Huffingtonpost, 6 Februari 2013.

Ini adalah kejadian kedua terbakarnya baterai Lithium Ion dalam ponsel Samsung di Korea Selatan. Bahkan, kejadian serupa juga terjadi di Irlandia, Samsung Galaxy S3 tiba-tiba terbakar saat ditaruh di dalam mobil.

Data-data mengenai terbakarnya baterai Lithium Ion memang sangat jarang, tapi kejadian ini bisa mengingatkan produsen untuk memperbaiki perangkatnya.

AVG: Kini Anak-anak Pintar Bikin Kode Komputer



Metrotvnews.com, London: Perusahaan antivirus komputer, AVG, menemukan bukti bahwa anak-anak di berbagai dunia sudah pintar menulis kode komputer berbahaya.

Bocah yang rata-rata berumur 11 tahun itu menciptakan kode untuk meretas akun di situs-situs permainan dan jejaring sosial.

Laporan AVG merinci bukti itu dari berbagai kode program yang ditulis anak-anak untuk 'mencuri' mata uang virtual. Dalam satu kasus, para peneliti membalikkan kode 'amatir' itu dan mengungkap identitas seorang anak di Kanada.

Perusahaan mengatakan anak-anak harus dididik mengenai membuat kode komputer yang benar dan salah.

"Seiring dengan semakin banyaknya sekolah yang mendidik anak-anak membuat program komputer di usia dini, sebelum mereka dewasa dan memahami dampak dari apa yang mereka lakukan, hal ini akan terus terjadi," kata Yuval Ben-Itzhak, kepala teknologi di AVG.

Para peneliti AVG menemukan bahwa banyak contoh virus malware yang menyasar permainan-permainan yang populer dengan anak-anak dan berbagi karakteristik serupa.

Sebagian besar ditulis dengan menggunakan bahasa kode dasar seperti Visual Basic dan C#. Karena amatir, kode itu banyak ditulis dengan banyak kesalahan yang tidak akan dibuat oleh peretas profesional.