Mencari Kebaikan SBY


Setiap orang punya sisi buruk dan sisi baik. Kita percaya itu. Para pendukung Susilo Bambang Yudhoyono juga (diam-diam) meyakini akan hal ini. Makanya, ketika sebagian besar anggota masyarakat, yang tercerminkan di media massa, (hanya) membicarakan sisi buruknya semata, mereka pun bingung.

Para pendukung SBY, khususnya yang berada di Partai Demokrat, tampaknya semakin bingung ketika para pemuka agama yang sudah sepuh dan sabar dan sudah tidak memiliki syahwat politik, seperti Buya Syafi’i Ma’arif (Muhammadiyah) dan KH Solahudin Wahid (Nahdlatul Ulama), juga mengatakan hal yang sama.

Dalam sebuah forum yang amat bergengsi di kantor pusat PP Muhammadiyah, di Jakarta, dilengkapi oleh para pemuka umat beragama lainnya (Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Budha), para beliau ini mengungkapkan temuan adanya belasan kebohongan rezim SBY (Senin, 10/1).

Apakah ini fair? Apakah mereka (media massa) dan juga tokoh-tokoh keagamaan itu, tidak mau melihat sisi baik Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat itu yang layak diberitakan, atau tidak melihat sama sekali?

Mosok sih?

Kita memang harus berimbang, fairness. Media massa, yang bisa membentuk opini publik, lebih-lebih lagi, harus cover both sides, mengangkat berita dari kedua sisi, berimbang. Sebab keseimbangan itu penting untuk menjaga harmoni. Tapi ini memang terori. Pada kenyataannya, sangat sulit dipraktekan. Apalagi dalam hal menjaga keseimbangan berita mengenai SBY dan pemerintahannya.

Wartawan rata-rata mengeluh kesulitan mencari sumber berita yang bisa menyatakan hal positif dari SBY dan pemerintahannya, kecuali dari para anggota kabinet dan Partai Demokrat. Atau dari orang yang terindikasi korupsi tapi tak kunjung disentuh KPK, apalagi lembaga hukum lain.

Itulah sebabnya berita di media massa kita isinya tampak seolah mengritisi pemerintah belaka. Akibatnya, kita yang rakyat biasa jadi tidak punya referensi tentang sisi baik presiden kita yang pandai bikin lagu itu.

Para pengguna teknologi informasi (komputer) yang berjaringan (internet) dan pro-SBY, semula meyakini, di dunia maya, yang tidak terkontaminasi kepentingan pilitik, pasti lebih mudah mencari “kebaikan SBY” untuk disosialisasikan ke masyarakat. Saya juga meyakini akan kejujuran dan ketidak-berpihakan para pengelola jaringan semacam Google yang integritasnya sudah teruji.

Akan tetapi harapan itu ternyata kandas. Sebab, sebagaimana ratusan pendukung SBY, ribuan mahasiswa dan aktivis pergerakan, serta jutaan rakyat Indonesia yang ingin mencari “sisi baik SBY” lewat mesin pencari otomotas yang disediakan jaringan Google dari Amerika Serikat, hasilnya ternyata sungguh mengejutkan.

Ketika mengetik kata kunci “kebaikan SBY”, mesin pencari Google seperti tidak yakin akan pikiran kita yang jernih, yang sungguh-sungguh ingin melihat “kebaikan SBY” untuk kita sebarkan kepada saudara-saudara kita yang hanya tahu “sisi buruk SBY” semata.

Sebab mesin pintar Google, yang bekerja secara otomatis sesuai program itu, ternyata bisa membantah keinginan kita dengan mengatakan, Mungkin maksud Anda adalah: keburukan sby.

Jadi memang susah mencari referensi kebaikan presiden kita yang satu ini.

Kalau sudah begini, siapa yang salah? Kata orang Demokrat, itu bagian dari rekayasa untuk menjelek-jelekan SBY. Busyet!

Sekretaris Kabinet SBY yang bernama Dipo Alam mungkin juga pening seperti kita dalam mencari sisi baik bosnya itu di media massa dan internet. Makanya, gagasan yang muncul kemudian “boikot media massa” yang mengejutkan, bukan hanya kita, tapi mengejutkan dia sendiri.

Beruntung pihak Google memberi dispensasi kepada SBY dengan mengubah metode pencarian, sehingga “pembetulan” tentang “Mungkin maksud Anda adalah: keburukan sby” sirna dari dunia maya.

Tapi persoalan belum selesai. Sebab belum ada jawaban yang pasti buat kita semua: kemana lagi kita mencari informasi “kebaikan SBY”?

sumber : http://www.jpnn.com/

Harga iPad Bakal Turun 100 Dollar AS

produksi Apple itu akan mulai dijual di Amerika Serikat pada 11 Maret mendatang dan di 26 negara lain mulai 25 Maret.
Beberapa keunggulan utama iPad 2 adalah lebih tipis dibandingkan iPhone 4 dan dua kali lebih cepat dari iPad sebelumnya. Selain itu, juga memiliki kamera, memiliki pilihan warna hitam dan putih, serta harga yang sama dengan iPad sebelumnya.
Sebagai konsekuensi dari peluncuran iPad 2, maka harga iPad seri sebelumnya akan jatuh. Menurut situs Dallas Morning News, dari 499 dollar AS, harga iPad kini turun 100 dollar AS menjadi 399 dollar AS. Harga tersebut memang tak murah, tetapi setidaknya banyak orang senang dengan penurunannya.
Sementara iPad 2 diluncurkan, sebenarnya Apple juga telah merencanakan peluncuran iPad 3. Diprediksikan iPad 3 akan diluncurkan musim gugur ini pada bulan September, alias hanya 6 bulan dari sekarang.
Kapan pun iPad 3 diluncurkan, harga iPad dan iPad 2 nantinya diharapkan turun. Beberapa orang mengatakan, pada saat itu harga iPad pertama mungkin sudah bisa menjadi 199 dollar AS, turun 300 dollar AS dari sekarang.
Jika prediksi itu benar, mungkin iPad akan menjadi lebih bisa dijangkau pada akhir tahun ini. Nah, apakah Anda termasuk orang yang menunggu jatuhnya harga iPad? 

sumber : http://tekno.kompas.com

Panduan Memilih Camilan Sehat


Anda suka ngemil? Sembari membaca koran atau menonton teve memang ngemil memang mengasyikan. Hanya saja, tak semua camilan itu sehat. Bagaimana memilih camilan yang sehat?
Pakar pangan dari Akademi Kimia Analis Bogor, Ir. Chandra Irawan, M.Si dalam seminar kesehatan di Jakarta (1/3) menyatakan bahwa makanan bergizi dan sehat adalah makanan yang cukup kualitas dan kuantitasnya serta mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sesuai kebutuhan. Unsur itu tidak dilihat dari ukuran, bentuk, atau kelezatan makanan, namun lebih pada zat yang diperlukan seperti karbohidrat, protein, mineral, lemak, dan vitamin.

Ir. Candra melanjutkan, pada umumnya, makanan di Indonesia dapat dengan leluasa beredar dan dijual tanpa harus terlebih dahulu melalui kontrol kualitas dan keselamatan. Akibatnya, lebih dari 70% makanan yang dijual produsen masih tradisional dan jauh dari persyaratan kesehatan dan keselamatan. Tak heran jika banyak kasus keracunan terjadi.

Agar keracunan tak menimpa, berikut panduan memilih camilan yang sehat.
  1. Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Makanan ringan, kerupuk, mi, atau es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan ditambah zat pewarna. Demikian juga dengan warna daging sapi olahan yang warnanya tetap merah sama dengan daging segarnya.
  2. Cicipi rasanya. Kalau makanan berasa tajam, sangat gurih, dan membuat lidah bergetar biasanya tak aman.
  3. Perhatikan aromanya. Kalau apek atau tengik berarti makanan itu sudah rusak atau terkontaminasi mikroorganisme.
  4. Perhatikan kualitas makanan tersebut apakah masih segar atau berjamur. Tanggal kadaluarsa menjadi salah satu indikasinya.
  5. Kalau ingin membeli makanan import, usahakan produknya sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bisa dicermati dalam label kemasannya.
  6. Perhatikan zat kimia berbahaya dalam makanan tersebut (zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa). Beberapa contohnya adalah siklamat (pemanis buatan), sakarin (pemanis buatan), nitrosamin (aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dan dendeng), MSG (penyedap rasa), rhodamin B (pewarna tekstil dan kertas), formalin, serta boraks.
  7. Tidak membiasakan makanan yang gosong karena dapat memicu kanker
"Kriteria aman itu relatif. Aman untuk satu orang belum tentu aman untuk orang lain. Oleh karena itu perlu diperhatikan jika ada reaksi alergi," kata Ir. Candra.

Multiply Akan Manjakan Pemilik Toko Online

Bergembiralah buat para pemilik toko online yang selama ini telah menggunakan Multiply untuk membuka gerai penjualannya. Bagi yang belum, Multiply mungkin bakal menjadi pilihan lebih menarik dalam waktu dekat.

Hal ini karena Multiply bakal memanjakan para penggunanya dengan fitur dan layanan yang sesuai kebutuhan berjualan secara online. Multiply pun telah menegaskan diri bukan lagi sekadar situs untuk berbagi artikel, foto, dan video, tapi memang tempat berjualan online.
"Kami sekarang menegaskan diri sebagai penyedia layanan platform e-commerce. Kami akan tetap menyediakan fitur-fitur yang sudah ada seperti untuk ngeblog, tapi kami akan fokus pada pengembangan layanan e-commerce untuk pengguna," jelas Peter Pezaris, pendiri dan CEO Multiply dalam perbincangan dengan media di Jakarta, Jumat (25/2/2011).

Ia mengatakan dalam waktu dekat Multiply akan mulai menambah fitur-fitur yang mempermudah para penjual untuk berdagang secara online. Saat ini sudah ada layanan marketplace tempat memajang barang dagangan. Nantinya, bakal ada fitur pembayaran transaksi online. Peter Pezaris masih enggan mengungkap seperti apa layanan tersebut, namun berjanji akan membuat pemilik toko lebih nyaman menggunakan Multiply sebagai toko online-nya.

Tidak hanya itu, pengguna di Indonesia juga bakal lebih dimanjakan lagi karena kini Multiply telah membuka kantor perwakilannya di Indonesia. Dipimpin Daniel Tumiwa sebagai Country Manager Multiply Indonesia akan membantu para pengguna Multiply memanfaatkan layanan tersebut sesuai kebutuhan di Indonesia.
"Kami akan mengumumkan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain. Shopping with social. Ini akan menjadi hal yang menarik berbelanja sambil bersosialisasi," kata Daniel Tumiwa. Ia mengatakan, orang bisa mempromosikan produknya di mana saja, namun toko onlinenya bakal tetap di Multiply.
Salah satu kelebihan Multiply untuk membuka toko online, menurut Daniel, salah satunya adalah tampilan yang sesuai. Fitur album foto yang memungkinkan pengguna menampilkan foto dalam resolusi tinggi termasuk yang juga mendukung kegiatan jual beli online yang umumnya membutuhkan bukti barang yang dijual. Ke depan, kata Daniel, fitur-fitur social media dan komunikasi bakal ditambahkan di Multiply.