Aku adalah alam wadah dan makhluk sama seperti manusia dan makhluk lainnya. Profesi dan Statuskulah yang membuat aku berbeda dengan yang lainnya namun bukan berarti aku tidak bisa melihat, berbicara dan merasakan. Kalaulah manusia ini tau bahwa keberadaanku sudah sangat renta dan lemah sebab aku sudah terlalu lama berada diantara gugusan alam semesta demi,untuk menjalankan profesiku yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabku. Kalaulah manusia bisa merasakan seperti yang aku rasakan betapa berat dan tak berdayanya aku di saat aku di hadapkan dengan kepentingan-kepentingan manusia yang tidak mempertimbangkan, aku juga punya kepentingan, aku juga punya hak, aku juga bisa mengutamakan hak dan kepentinganku sendiri sebagai alam tanpa harus mempertimbangkan keberadaan makhluk lainnya, namun itu tidak bisa aku lakukan sebab aku sudah berjanji pada kodratku sendiri dan kepada Dia yang telah menghadirkanku. “Jika aku melakukan sesuatu perubahan pada kodratku sebagai alam, maka aku juga harus mempertimbangkan keberadaan manusia dan makhluk lainnya”. Pernahkah manusia menyadari keberadaannya sangat tergantung denganku? Namun keberadaanku takkan terpengaruh tanpa adanya manusia”. Dulupun aku berada tanpa adanya manusia di sisiku aku tetap alam dan aku senantiasa berjalan sesuai kodratku. Namun akhirnya Dia yang telah mengadakanku lebih memilih aku berjalan dengan manusia dan makhluk lainnya yang hingga sampai saat ini masih berada dalam wilayahku. Betapa sedikitnya manusia yang bisa dan masih peduli dengan keberadaanku tanpa pernah di sadarinya betapa tergantungnya manusia denganku. Mengapa manusia tidak bisa menggunakan kelebihannya untuk sedikit saja peduli denganku dan makhluk lainnya, seperti aku peduli dengan keberadaannya dan keberadaan makhluk lainnya, yang senantiasa menggunakan dan memanfaatkan keberadaanku demi kepentingannya. Terkadang aku bertanya dan merasa heran melihat keberadaan manusia, mengapa mudah sekali berubah dan mengabaikan keberadaannya sendiri sebagai manusia, yang memiliki kelebihan di mana kelebihan itu takkan pernah aku miliki, dan aku tidak merasa iri dengan kelebihan itu, bahkan itu aku jadikan sebuah nilai untuk menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki kelebihannya sendiri. Dari dulu hingga sampai saat ini manusia hanya mampu melihatku dari sikap dan dari tindakanku. Namun hanya sedikit manusia yang bisa mendengarkan kata-kataku dan merasakan kehadiranku di tengah-tengah peradaban kehidupannya. Takkan ada satu manusiapun yang mampu menghitung dengan benar berapa lama sudah keberadaanku sebagai alam yang hingga sampai saat ini masih menjadi misteri bagi semua manusia. Namun aku takkan berhenti dari aktifitasku sebagai salah satu penyambung kehidupan alam jagat raya yang luas nan membentang aku tetap menjalankan porsi dan proporsiku tanpa harus meronta dan menyesali kodratku sebagai alam, sebab dengan meronta dan rasa sesal hanya akan menambah derita dan beban pada diriku yang memang berat dan bobot bebanku takkan ada yang mampu memikul dan menggantikannya selain aku. Perkataanku yang terakhir. “ Aku harap munusia juga bisa belajar dariku dalam menyikapi dan menjalani kodratnya sebagai manusia.
sumber : http://artikelindonesia.com
sumber : http://artikelindonesia.com
No comments:
Post a Comment